Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur berhasil memulangkan 38 warganya yang menjadi korban atau terdampak kerusuhan di Wamena, Papua, untuk dibawa kembali ke kampung halaman mereka di Trenggalek.
Sebagaimana siaran pers resmi tim Humas Pemkab Trenggalek, prosesi pemulangan dilakukan di Pelabuhan Jayapura, Jumat dengan melepas keberangkatan 38 orang pengungsi Wamena asal Trenggalek menggunakan sarana angkutan laut atau kapal laut.
"Alhamdulillah, kami lega akhirnya warga kami bisa pulang," ucap Ketua Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek Novita Hardini Mochamad yang ikut langsung dalam pemulangan pengungsi Wamena asal Trenggalek.
Proses penjemputan para pengungsi Wamena asal Trenggalek memang dilakukan langsung oleh tim khusus yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek, Joko Irianto.
Baca juga: Kemenkumham Kalsel tes urine petugas permasyarakatan
Turut serta dalam rombongan penjemputan ke Jayapura, Papua, istri Bupati Trenggalek Novita Hardini Mochamad yang sejak hari pertama aktif berinteraksi dan memberikan semangat kepada para pengungsi.
"Dari sekian banyaknya pengungsi yang ada di Pelabuhan Jayapura, kelompok warga asal Trenggalek terlihat paling siap dan terkoordinir dengan baik segala perencanaan maupun untuk perbekalan dalam kapal," katanya.
Harmiyasih (48 tahun), salah satu pengungsi Wamena asal Desa Ngepeh, Kecamatan Tugu, Trenggalek mengatakan dirinya dan para pengungsi lain mengaku bersyukur dan berterima kasih atas pelayanan yang diberikan oleh Pemkab Trenggalek terhadap para pengungsi korban kerusuhan Wamena di Jayapura, Papua.
.
"Saya bersyukur sekali karena Ibu (Novita) sudah membantu kami bersama Pak Sekda sampai bisa pulang sampai kampung halaman," ucap Harmiyasih.
Terkait dengan rencana ke depan, dirinya belum mengatahui apakah akan kembali ke Wamena atau tetap di Trenggalek.
"Tidak tahu, karena masalah itu belum kepikiran ke situ. Masih trauma," ucapnya.
Baca juga: Pemprov Kalsel diharapkan cari sumber pendapatan baru
.
Tak hanya dibantu pemulangan, lanjut dia, Pemerintah Trenggalek juga dinilai sangat membantu, seperti uang saku, bekal, dan sebagainya," ucap Harmiyasih.
"Selain itu, dirinya juga berterima kasih kepada Ketua TP PKK Trenggalek yang telah memberikannya obat dan vitamin kepada seluruh pengungsi yang diberangkatkan kapal hari ini, sehingga kami bisa pulang dengan keadaan baik dan kembali sehat. Cocok sama obat yang diberikan Ibu Novita Hardini," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Masyarakat Trenggalek di Jayapura, Mulyani, sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Pemkab Trenggalek.
Menurutnya langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemkab Trenggalek untuk memulangkan warganya tersebut sangat maksimal.
"Mudah-mudahan, harapan kita ke depan masih ada warga dari Trenggalek yang ingin memperbaiki ekonomi ke Papua untuk kembali ikut membangun Papua," kata Mulyani.
Baca juga: Empat kandidat ambil formulir pendaftaran ke Golkar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Sebagaimana siaran pers resmi tim Humas Pemkab Trenggalek, prosesi pemulangan dilakukan di Pelabuhan Jayapura, Jumat dengan melepas keberangkatan 38 orang pengungsi Wamena asal Trenggalek menggunakan sarana angkutan laut atau kapal laut.
"Alhamdulillah, kami lega akhirnya warga kami bisa pulang," ucap Ketua Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek Novita Hardini Mochamad yang ikut langsung dalam pemulangan pengungsi Wamena asal Trenggalek.
Proses penjemputan para pengungsi Wamena asal Trenggalek memang dilakukan langsung oleh tim khusus yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek, Joko Irianto.
Baca juga: Kemenkumham Kalsel tes urine petugas permasyarakatan
Turut serta dalam rombongan penjemputan ke Jayapura, Papua, istri Bupati Trenggalek Novita Hardini Mochamad yang sejak hari pertama aktif berinteraksi dan memberikan semangat kepada para pengungsi.
"Dari sekian banyaknya pengungsi yang ada di Pelabuhan Jayapura, kelompok warga asal Trenggalek terlihat paling siap dan terkoordinir dengan baik segala perencanaan maupun untuk perbekalan dalam kapal," katanya.
Harmiyasih (48 tahun), salah satu pengungsi Wamena asal Desa Ngepeh, Kecamatan Tugu, Trenggalek mengatakan dirinya dan para pengungsi lain mengaku bersyukur dan berterima kasih atas pelayanan yang diberikan oleh Pemkab Trenggalek terhadap para pengungsi korban kerusuhan Wamena di Jayapura, Papua.
.
"Saya bersyukur sekali karena Ibu (Novita) sudah membantu kami bersama Pak Sekda sampai bisa pulang sampai kampung halaman," ucap Harmiyasih.
Terkait dengan rencana ke depan, dirinya belum mengatahui apakah akan kembali ke Wamena atau tetap di Trenggalek.
"Tidak tahu, karena masalah itu belum kepikiran ke situ. Masih trauma," ucapnya.
Baca juga: Pemprov Kalsel diharapkan cari sumber pendapatan baru
.
Tak hanya dibantu pemulangan, lanjut dia, Pemerintah Trenggalek juga dinilai sangat membantu, seperti uang saku, bekal, dan sebagainya," ucap Harmiyasih.
"Selain itu, dirinya juga berterima kasih kepada Ketua TP PKK Trenggalek yang telah memberikannya obat dan vitamin kepada seluruh pengungsi yang diberangkatkan kapal hari ini, sehingga kami bisa pulang dengan keadaan baik dan kembali sehat. Cocok sama obat yang diberikan Ibu Novita Hardini," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Masyarakat Trenggalek di Jayapura, Mulyani, sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Pemkab Trenggalek.
Menurutnya langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemkab Trenggalek untuk memulangkan warganya tersebut sangat maksimal.
"Mudah-mudahan, harapan kita ke depan masih ada warga dari Trenggalek yang ingin memperbaiki ekonomi ke Papua untuk kembali ikut membangun Papua," kata Mulyani.
Baca juga: Empat kandidat ambil formulir pendaftaran ke Golkar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019