Bank Kalsel yang merupakan bank milik pemerintah daerah Kalimantan Selatan berupaya mendorong tumbuhnya sektor produksi melalui penyaluran kredit usaha rakyat hingga 60 persen dari total alokasi KUR 2019.

Staf pengembangan produk UKM dan konsumtif Aris Zulkarnain di Banjarmasin Jumat mengatakan, melalui program tersebut diharapkan masyarakat terutama pelaku UMKM mampu meningkatkan kemampuan untuk memproduksi barang dan jasa.

"Mulai saat ini, kita menekan angka penyaluran KUR untuk sektor perdagangan, untuk mendorong masyarakat menggali kemampuan produksi," katanya.

Peningkatan sektor produksi, tambah dia, diharapkan akan mampu meningkatkan jumlah industri di daerah, yang pada akhirnya akan mampu menyerap sumber daya manusia lebih besar.

Baca juga: Bank Kalsel bantu pengembangan sektor perikanan

Menurut Aris, pada 2019 Bank Kalsel mendapatkan tugas menyalurkan KUR hingga Rp300 miliar atau naik dibanding 2018 yang hanya sekitar Rp220 miliar.

Hingga September 2019, penyaluran KUR tersebut telah mencapai 76 persen, dan diharapkan pada akhir tahun bisa 100 persen.

"Kami sangat optimistis, target 100 persen penyaluran KUR bisa tercapai, karena angka 76 persen hingga September sudah melebihi target yang ditetapkan," katanya.

Pada 2018, realisasi penyaluran KUR Bank Kalsel, yang dilaksanakan seluruh cabang pada 13 kabupaten dan kota di Kalsel mencapai sekitar 90 persen.

Beberapa sektor yang telah mendapatkan KUR Bank Kalsel, antara lain sektr pertanian, perburuan dan kehutanan, serta sektor perikanan.
Baca juga: Pemerintah naikkan target penyaluran KUR menjadi Rp140 triliun

Aris mengungkapkan, KUR saat ini menjadi salah satu primadona perbankan untuk membantu dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Melalui suku bunga yang relatif rendah yaitu 7 persen dan persyaratan mudah, kini hampir seluruh bank di Kalimantan Selatan berlomba untuk menyalurkan kredit usaha rakyat tersebut.

"Sepertinya, program tersebut cukup berhasil, pengusaha kecil cukup antusias untuk mengakses pinjaman dengan bunga rendah tersebut. NPL atau kredit bermasalah juga relatif kecil di bawah 1 persen," katanya.

Bank Kalsel, tambah dia, cukup konsisten mengembangkan perekonomian daerah, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah.

Baca juga: Yuan China menguat jadi 7,0851 terhadap dolar AS
Baca juga: Bank Kalsel telah salurkan KUR sebesar Rp336 miliar

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019