Kalangan DPRD Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan memberikan perhatian lebih terhadap solusi mengatasi krisis air bersih di Bumi Saijaan, khususnya di kawasan Pulau Laut, yang hingga kini masih terjadi bersamaan berlangsungnya musim kemarau.

Ketua DPRD Kotabaru, Syairi Mukhlis mengatakan, permasalahan krisis air di Kabupaten Kotabaru merupakan masalah klasik dan perlu mendapat perhatian serius.

"Kami (legislatif) memandang ini masalah serius yang segera dicarikan solusinya baik jangka pendek maupun jangka panjangnya," kata Syairi, Senin.
Baca juga: Direktur PDAM : Tiga bulan Kotabaru krisis air bersih

Penanganan jangka pendek, lanjutnya, ditegaskan kepada eksekutif melalui instansi terkait diantaranya PDAM dan pihak swasta lainnya, agar berkomitmen dalam mengatasi permasalahan krisis air bersih yang dirasakan masyarakat.

Sedangkan solusi jangka panjang, DPRD merekomendasikan agar pemerintah daerah mencari alternatif sumber-sumber baru yang bisa dijadikan sebagai penyediaan air baku diantaranya pembuatan embung dan bendungan.
Baca juga: DPRD akan panggil seluruh camat bahas soal krisis air

Karena dari hasil konsultasi dan koordinasi yang ia lakukan, Balai Sungai Provinsi Kalsel akan menganggarkan Rp35 miliar untuk pembuatan embung baru di Kotabaru yang akan direalisasikan pada tahun 2020.

"Bersamaan itu, kami mendukung adanya usulan bupati yang menganggarkan Rp500 juta untuk pembuatan waduk di Seratak Kecamatan Pulau Laut Timur," terang Syairi.

Oleh karenanya, sebagai tindak lanjut dan percepatan pembangunannya, legislatif meminta kepada instansi terkait dalam hal ini Dinas perumahan rakyat Kotabaru segera melakukan langkah konkret dalam pembebasan lahan.

Bahkan keseriusan dewan dalam menyoroti permasalahan ini, pada point 38 laporan akhir terhadap RAPBD Perubahan 2019 yang dibacakan Wakil Ketua DPRD H Mukhni AF menegaskan mendesaknya eksekutif dalam mencarikan solusi mengatasi krisis air di Kotabaru.
Baca juga: Kotabaru berencana menyuling air laut atasi krisis air

"Kami sampaikan mengingat urgensi pada saat ini sekiranya dapat perhatian khusus dari instansi terkait masalah ketersediaan air baku di Kabupaten Kotabaru diharapkan kegiatan atau pekerjaan pembebasan lahan jalan untuk embung Gunung Perak dapat segera diralisasikan," kata Mukhni.

Sehingga tahap berikutnya pembangunan ataupun peningkatan fungsi dari embung Gunung Perak dapat dilaksanakan sebagai fungsi penyangga kebutuhan air baku bagi masyarakat.
 

Pewarta: M. Shohib

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019