Baru dua bulan yang lalu Murhan alias Kai Uyu warga Desa Tanta RT 2 Kecamatan Tanta, Kabupaten Tabalong mengikuti operasi katarak yang dilaksanakan PT Adaro Indonesia.
Pria berumur 70 tahun ini tinggal di rumah sederhana bersama isteri dan tiga anaknya.
Sehari - harinya Murhan bekerja sebagai petani karet bersama Jariyah isterinya.
Ia salah satu penderita katarak yang mengikuti program operasi katarak gratis bersama puluhan pasien lainnya.
Pasca operasi katarak gratis Murhan bisa hidup lebih mandiri setelah bertahun - tahun hidup dengan keterbatasan penglihatan.
Bapak dengan 3 cucu ini mulai merasakan gangguan penglihatan sejak 2017 dan tidak tahu kalau dirinya menderita penyakit katarak.
Setelah didiagnosa katarak mata sebelah kanannya tidak bisa melihat lebih jelas seperti sebelumnya.
Padahal sebagai petani karet yang harus ke kebun sejak dini hari Murhan sangat membutuhkan kedua matanya untuk bisa melihat jalan dan sekitarnya.
Sulit bagi Murhan untuk pergi ke kebun yang berjarak sekitar 3 kilometer dari tempat tinggalnya.
Karena hidup dengan keterbatasan ekonomi tidak mudah bagi Murhan untuk mengobati kataraknya.
Sebagai petani karet penghasilannya dalam seminggu tak lebih dari Rp100 ribu sementara dua anaknya masih perlu dibiayai.
Kebetulan putra ketiganya Zairin mendapat informasi adanya program operasi katarak gratis di Puskesmas Tanta bagi warga tidak mampu.
"Alhamdulillah sekarang bisa lebih mandiri meski ditinggal sendiri di rumah," ungkap Murhan.
Pasca operasi katarak mata sebelah kanan Murhan bisa melihat normal dan beraktifitas sendiri tanpa perlu dibantu isteri maupun anaknya.
Ia bersyukur bisa melihat lebih jelas meski sementara waktu istirahat ke kebun.
Sekarang hanya isterinya yang bekerja menoreh getah karet dan ia hanya tinggal di rumah melakukan pekerjaan ringan lainnya.
"Hampir 6 bulan tidak pergi ke kebun karena fisik juga sudah tidak kuat lagi," ungkap pria kelahiran Banjarmasin ini.
Murhan sendiri menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada PT Adaro Indonesia maupun Yayasan Adaro Bangun Negeri yang melaksakan operasi katarak gratis.
Program yang dilaksanakan Adaro sejak 2003 ini berhasil membantu 6.046 mata atau penderita katarak.
Baik di Kabupaten Balangan, Tabalong dan Barito Timur melalui tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility.
Di Tabalong tahun ini ada 45 mata yang mengikuti operasi katarak gratis tersebar di empat puskesmas masing - masing Tanta, Kelua, Muara Uya dan Tanjung.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Pria berumur 70 tahun ini tinggal di rumah sederhana bersama isteri dan tiga anaknya.
Sehari - harinya Murhan bekerja sebagai petani karet bersama Jariyah isterinya.
Ia salah satu penderita katarak yang mengikuti program operasi katarak gratis bersama puluhan pasien lainnya.
Pasca operasi katarak gratis Murhan bisa hidup lebih mandiri setelah bertahun - tahun hidup dengan keterbatasan penglihatan.
Bapak dengan 3 cucu ini mulai merasakan gangguan penglihatan sejak 2017 dan tidak tahu kalau dirinya menderita penyakit katarak.
Setelah didiagnosa katarak mata sebelah kanannya tidak bisa melihat lebih jelas seperti sebelumnya.
Padahal sebagai petani karet yang harus ke kebun sejak dini hari Murhan sangat membutuhkan kedua matanya untuk bisa melihat jalan dan sekitarnya.
Sulit bagi Murhan untuk pergi ke kebun yang berjarak sekitar 3 kilometer dari tempat tinggalnya.
Karena hidup dengan keterbatasan ekonomi tidak mudah bagi Murhan untuk mengobati kataraknya.
Sebagai petani karet penghasilannya dalam seminggu tak lebih dari Rp100 ribu sementara dua anaknya masih perlu dibiayai.
Kebetulan putra ketiganya Zairin mendapat informasi adanya program operasi katarak gratis di Puskesmas Tanta bagi warga tidak mampu.
"Alhamdulillah sekarang bisa lebih mandiri meski ditinggal sendiri di rumah," ungkap Murhan.
Pasca operasi katarak mata sebelah kanan Murhan bisa melihat normal dan beraktifitas sendiri tanpa perlu dibantu isteri maupun anaknya.
Ia bersyukur bisa melihat lebih jelas meski sementara waktu istirahat ke kebun.
Sekarang hanya isterinya yang bekerja menoreh getah karet dan ia hanya tinggal di rumah melakukan pekerjaan ringan lainnya.
"Hampir 6 bulan tidak pergi ke kebun karena fisik juga sudah tidak kuat lagi," ungkap pria kelahiran Banjarmasin ini.
Murhan sendiri menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada PT Adaro Indonesia maupun Yayasan Adaro Bangun Negeri yang melaksakan operasi katarak gratis.
Program yang dilaksanakan Adaro sejak 2003 ini berhasil membantu 6.046 mata atau penderita katarak.
Baik di Kabupaten Balangan, Tabalong dan Barito Timur melalui tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility.
Di Tabalong tahun ini ada 45 mata yang mengikuti operasi katarak gratis tersebar di empat puskesmas masing - masing Tanta, Kelua, Muara Uya dan Tanjung.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019