Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor berharap seluruh pihak mulai dari keluarga, masyarakat, pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya terus meningkatkan perlindungan kepada anak sehingga anak-anak bisa menjalani hari-harinya dengan lebih baik.

Menurut Gubernur di Banjarmasin Senin, peran orangtua dalam perkembangan anak sangatlah besar, sehingga tidak boleh lengah dalam menjaga, mengawasi dan mendidiknya agar bisa mendapatkan masa depan yang lebih baik.

"Saat ini, kekerasan terhadap anak bisa terjadi di mana-mana dan tidak dapat diduga, sehingga seluruh pihak harus selalu waspada menjaganya," katanya.

Baca juga: Biro hukum Pemprov berikan sosialisasi bakum bagi masyarakat miskin di Tapin

Pada kesempatan Peringatan Hari Hari Anak Nasional Tingkat Provinsi Kalsel, Sabtu (21/9) Gubernur juga menyampaikan keprihatinanya atas peristiwa pembunuhan terhadap anak umur 10 tahun di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).

"Seperti yang baru saja terjadi di Kabupaten Hulu Sungai, ada anak yang meninggal karena kekerasan oleh seorang yang mengalami gangguan mental. Saya harap, peristiwa serupa tidak kembali terulang," katanya.
 
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor. (ANTARA/Humas prov kalsel)


Gubernur juga mengungkapkan, berbagai organisasi kewanitaan, seperti adanya Bunda PAUD diharapkan bisa mewujudkan layanan yang lebih berkualitas kepada anak, karena keberadaannya yang sangat penting.

Baca juga: Pemprov evaluasi empat BUMD Kalsel

"Kami membutuhkan peran dan kontribusi langsung dari anak-anak, agar mereka dapat berperan sebagai pelopor masa depan," ucap gubernur.

Anak, tambah Gubernur, adalah masa depan bangsa. Jadi semestinya, harus mendapatkan perhatian dalam bentuk perlindungan atau pengajaran agar mereka bisa semakin terampil.

Dalam acara itu, Ellyani Arifin Arpan dikukuhkan sebagai Bunda PAUD Kabupaten Tapin oleh Bunda PAUD Provinsi Kalsel, Hj Raudatul Jannah Sahbirin Noor.

Pada Hari Anak Nasional dengan tema “Peran Keluarga dalam Perlindungan Anak” tersebut, juga dikenalkan forum anak dari 13 kabupaten/kota se Kalsel, diikuti 700 peserta.

Sebagaimana diberitakan  dalam beberapa pekan terakhir, tindak kekerasan terhadap anak, sering terjadi di beberapa daerah di Kalsel, mulai dari pembunuhan, pemerkosaan, pelecehan, hingga penyiksaan dari orang terdekat, maupun dari aparat.

Baca juga: Kebakaran lahan dekati komplek perkantoran Pemprov Kalsel
Baca juga: Pemprov Kalsel segera bentuk tim atasi anjloknya harga ayam

Pewarta: Latif Thohir

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019