Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan menggelar shalat minta hujan (istisqa) dan sholat hajat yang dikuti berbagai lapisan masyarakat untuk memohon doa terhindar dari bencana kabut asap yang lebih parah serta kekeringan.
Kemarau panjang yang dibarengi bencana kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan membuat pemerintah dan masyarakat menyadari adanya kekuatan lain selain hanya mengandalkan kemampuan manusia.
Bupati HSU H Abdul Wahid di Amuntai, Rabu mengatakan, sholat minta hujan dimaksudkan agar bencana kabut asap bisa berkurang.
Bupati HSU H Abdul Wahid diantara jama'ah. (Eddy Abdillah)
"Berbagai upaya dilakukan untuk memadamkan kebakaran lahan dan hutan oleh pemerintah, namun tetap saja terjadi darurat kabut asap," ujar Wahid.
Wahid mengatakan, Sholat Istisqa merupakan ibadah sunah yang biasa dilakukan oleh umat Islam apabila musim kemarau berlangsung lama.
Ia mengajak warga agar berpartisi mengurangi dampak kabut asap dengan tidak melakukan pembakaran lahan dan sampah.
Bupati juga mengajak masyarakat untuk banyak melakukan berdoa dan beristigfar kepada Allah SWT serta tidak lagi melakukan perbuatan maksiat yang bisa mengundang datangnya bencana.
Ketua MUI HSU KH Said Masrawan menyampaikan khotbah. (Eddy Abdillah)
Sholat Istisqo yang dilaksanakan di lapangan Pahlawan Amuntai dipimpin oleh KH.Muhammad Ramli selaku imam dan Ketua MUI HSU KH.Said Masrawan bertindak sebagai khatib.
KH Said Masrawan dalam khotbahnya mengingatkan Kaum Muslimin khususnya, untuk menjadikan berbagai musibah yang menimpa sebagai suatu pelajaran.
"Jadikan bencana yang kita alami sebagai pelajaran untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT," katanya.