Keresahan tak bisa hilang dari wajah Suryanata salah seorang tenaga kontrak Dinas Kominfo Hulu Sungai Utara karena sudah sejak tiga hari lalu anak balitanya mengalami batuk-batuk, badan panas dan air ingus selalu keluar.
"Sudah kami bawa ke.dokter katanya anak kami terdampak kabut asap," ujar Suryanata di Amuntai, Sabtu.
Suryanata mengatakan, meski anaknya hanya bermain didalam rumah, namun masih tekena dampak kabut asap yang kian menebal di kota Amuntai dalam sepekan terakhir.
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) terjadi trend peningkatan pasien ISPA pada puskesmas dan rumah sakit.
"Pada Januari 2019 pasien ISPA sebanyak 1954 orang meningkat jumlahnya hingga akhir Agustus kemaren sebanyak 2315 orang," ujar Kabid pencegahan penyakit Masbudianto.
Beberapa organisasi dan lembaga mulai berinisiatif membagikan masker secara gratis kepada masyarakat seperti yang dilakukam oleh KNPI.
DPD KNPI HSU bekerjasama dengan relawan dari Dinas Kesehatan HSU, PMI, Duta Genre, Duta Lingkungan Hidup, dan Relawan Tim Reaksi Cepat (TRC) 333 membagikan ribuan masker gratis kepada warga masyarakat.
Pembagian masker dibagi 4 titik, yaitu Bundaran Kota Amuntai, Pasar Candi Amuntai, simpang 4 Hotel Lambung Mangkurat, dan simpang 4 Palampitan (kawasan pasar sajumput).
"Jika kabut asap tidak segera berlalu, maka kegiatan aksi sosial serupa akan terus dilaksanakan,” kata wakil ketua IDPD KNPI HSU Saleh Maulana Abdi.
Bupati HSU H. Abdul Wahid HK yang turut hadir dalam pembagian masker gratis tersebut, mengungkapkan bahwa saat ini Kabupaten HSU darurat asap. Diketahui ada beberapa titik api yang jauh dari kawasan pemukiman.
“Kita berupaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bisa terpantau dan dapat ditangani dengan cepat," kata Wahid.
Wahid telah mengeluarkan surat edaran berupa himbauan kepada masyarakat untuk mengurangi akrivitas diluar rumah kecuali untuk keperluan mendesak.
Jika terpaksa keluar rumah, kata Wahid, wajib menggunakan masker disamping kesehatan tetap dijaga dan mengkonsumsi makanan bergizi.
Bupati juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak membakar sampah atau membuka lahan dengan cara dibakar, agar tidak memperparah dampak kabut asap.
Sementara Dinas Pendidikan juga mengeluarkan surat edaran terkait dampak kabut asap agar disikapi secara bijaksana oleh masing-masing sekolah.
Pihak sekolah diminta menyediakan masker bagi semua siswa dan mendata siswa yang memiliki riwayat penyakit ISPA agar lebih diperhatikan.
Para guru juga dihimbau meliburkan siswa jika kabut asap cukup tebal atau mengatur jam pelajaran untuk mencegah dampak kabut asap bagi siswa.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Sudah kami bawa ke.dokter katanya anak kami terdampak kabut asap," ujar Suryanata di Amuntai, Sabtu.
Suryanata mengatakan, meski anaknya hanya bermain didalam rumah, namun masih tekena dampak kabut asap yang kian menebal di kota Amuntai dalam sepekan terakhir.
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) terjadi trend peningkatan pasien ISPA pada puskesmas dan rumah sakit.
"Pada Januari 2019 pasien ISPA sebanyak 1954 orang meningkat jumlahnya hingga akhir Agustus kemaren sebanyak 2315 orang," ujar Kabid pencegahan penyakit Masbudianto.
Beberapa organisasi dan lembaga mulai berinisiatif membagikan masker secara gratis kepada masyarakat seperti yang dilakukam oleh KNPI.
DPD KNPI HSU bekerjasama dengan relawan dari Dinas Kesehatan HSU, PMI, Duta Genre, Duta Lingkungan Hidup, dan Relawan Tim Reaksi Cepat (TRC) 333 membagikan ribuan masker gratis kepada warga masyarakat.
Pembagian masker dibagi 4 titik, yaitu Bundaran Kota Amuntai, Pasar Candi Amuntai, simpang 4 Hotel Lambung Mangkurat, dan simpang 4 Palampitan (kawasan pasar sajumput).
"Jika kabut asap tidak segera berlalu, maka kegiatan aksi sosial serupa akan terus dilaksanakan,” kata wakil ketua IDPD KNPI HSU Saleh Maulana Abdi.
Bupati HSU H. Abdul Wahid HK yang turut hadir dalam pembagian masker gratis tersebut, mengungkapkan bahwa saat ini Kabupaten HSU darurat asap. Diketahui ada beberapa titik api yang jauh dari kawasan pemukiman.
“Kita berupaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bisa terpantau dan dapat ditangani dengan cepat," kata Wahid.
Wahid telah mengeluarkan surat edaran berupa himbauan kepada masyarakat untuk mengurangi akrivitas diluar rumah kecuali untuk keperluan mendesak.
Jika terpaksa keluar rumah, kata Wahid, wajib menggunakan masker disamping kesehatan tetap dijaga dan mengkonsumsi makanan bergizi.
Bupati juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak membakar sampah atau membuka lahan dengan cara dibakar, agar tidak memperparah dampak kabut asap.
Sementara Dinas Pendidikan juga mengeluarkan surat edaran terkait dampak kabut asap agar disikapi secara bijaksana oleh masing-masing sekolah.
Pihak sekolah diminta menyediakan masker bagi semua siswa dan mendata siswa yang memiliki riwayat penyakit ISPA agar lebih diperhatikan.
Para guru juga dihimbau meliburkan siswa jika kabut asap cukup tebal atau mengatur jam pelajaran untuk mencegah dampak kabut asap bagi siswa.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019