Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menandatangani nota kesepahaman dengan Bulgarian Chamber of Commerce and Industry (BCCI) atau Kadin Bulgaria untuk mendongkrak kinerja perdagangan dengan membuka akses pasar terhadap negara-negara Eropa Timur dan Balkan.

"Selama ini kita hanya fokus bermitra dengan pasar-pasar konvensional seperti Eropa Barat dan Amerika, padahal ada negara-negara lain yang sebenarnya sangat potensial, seperti Eropa Timur dan negara-negara Balkan khususnya yang mana sangat terbuka terhadap Indonesia," kata Ketua Komite Bilateral Kadin untuk negara-negara Eropa Timur Alexander Yahya Datuk dalam siaran pers di Jakarta, Selasa.

Alexander berharap dengan upaya tersebut, Kadin bisa menjadi sebuah preseden untuk membuka jalan bagi pelaku usaha kedua negara serta siap memfasilitasi adanya kegiatan bisnis ke depannya.



Nota kesepahaman itu ditandatangani Ketua Komite Tetap Eropa Kadin Indonesia Tony Wenas dan Presiden BCCI Tsvetan Simeonov di sela perhelatan Indonesia-Bulgaria Business Forum yang diadakan di Sofia, Senin (16/9).

Penandatangan kesepahaman itu disaksikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Ekonomi Bulgaria Emil Karanikolov.

Tony Wenas menuturkan pelaku usaha Indonesia sangat siap untuk meningkatkan perdagangan dengan Bulgaria.

"Kami mengundang Bulgaria untuk investasi di Indonesia, juga Indonesia untuk dapat berinvestasi ke Bulgaria sehingga terjalin hubungan erat dan bersifat dua arah," ujarnya.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, pada 2018 total perdagangan antara Indonesia dan Bulgaria mencapai 497 juta dolar AS dengan komposisi ekspor sebesar 438 juta dolar AS dan impor sebesar 68 juta dolar AS.

Angka tersebut cukup signifikan jika dibandingkan tahun sebelumnya di mana total perdagangan tercatat sebesar 115 juta dolar AS dengan komposisi ekspor sebesar 58 juta dolar AS dan impor sebesar 57 juta dolar AS.

Sementara itu, Menlu Retno menyampaikan setelah pihaknya berdiskusi dengan pemerintah Bulgaria, sedikitnya ada tiga hal utama yang harus disinergikan untuk meningkatkan hubungan antara kedua negara yaitu infrastruktur, politik dan diplomasi; peran serta pelaku usaha; dan fasilitas akses berupa visa.

Retno juga menyebutkan baik Indonesia dan Bulgaria telah sepakat untuk mengadakan Joint Economic Commission untuk membahas dan menindaklanjuti ketiga isu tersebut dengan mengundang pelaku usaha untuk dapat berperan aktif.

Hal tersebut disambut baik oleh Menteri Ekonomi Bulgaria Karanikolov yang mengatakan Indonesia merupakan mitra yang sangat penting bagi Bulgaria dan ada banyak area kerja sama yang dapat ditingkatkan.

Hubungan Indonesia dan Bulgaria yang telah terjalin lama juga dinilai sudah saatnya ditingkatkan lebih jauh.

Selain di Sofia, Kadin Indonesia juga akan melakukan misi bisnis ke negara lainnya dengan tujuan yang sama, meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi antara Indonesia dengan negara lainnya, diantaranya Turki (13/9), Yunani (17/9), Serbia (18/9), Rumania (20/9), dan dilanjutkan dengan negara Eropa Barat yakni Belanda dan Slovakia (23/9), Polandia (25/9), Swiss (25-27/9), Jerman (30/9), Italia (2/10), Inggris (1-3/10), Belgia (4/10) dan Perancis (7/10).

Selain misi bisnis ke Eropa ini, pada saat yang bersamaan Kadin juga akan mengadakan misi bisnis ke Amerika Serikat yang dimulai pada 21 September hingga 9 Oktober 2019.

Sebelumnya, pada 13 September lalu, Kadin juga telah melakukan forum bisnis di Istanbul dengan dihadiri oleh 65 pengusaha baik dari Indonesia maupun Turki.

Sebagai hasilnya, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan, konstruksi, energi, dan makanan.

Dalam kunjungan tersebut, Kadin juga secara spesifik bertemu dengan Asosiasi Margarin guna membahas peningkatan ekspor produk turunan kelapa sawit dari Indonesia ke Turki, melakukan kunjungan ke salah satu importir kopi terbesar di Turki, dan juga perusahaan pengolahan makanan dari hasil produk laut.



 

Pewarta: Ade irma Junida

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019