Arus transportasi atau lalu lintas antara Kota Banjarmasin Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan  ke arah Kota Marabahan, ibukota Kabupaten Barito Kuala (Batola) sekitar 65 kilometer terganggu serangan kabut asap.

Wartawan ANTARA Kalsel yang melakukan perjalanan dari Banjarmasin ke Marabahan, Senin melaporkan sebaran asap sudah ada sejak di Banjarmasin  tetapi setelah terus menuju Marabahan kabut asap kian tebal, bahkan di kawasan beberapa ruas jalan kian pekat.
Kabut asap di Jembatan Rumpiang (Antaranews Kalsel/Hasan Z)

Jarak pandang mungkin hanya sekitas 200 meter, sementara Sungai Barito yang sempat dilihat dari jembatan penyebarangan di sungai tersebut, asapnya kian pekat mungkin jarak panjang kurang dari 200 meter.

Seperti di Jembatan Rumpiang pengendara harus berhati-hati karena sap kian pekat saja, dari atas jembatan untuk melihat ke sungai Barito di bawahnya praktis hanya samar samar terlihat, padahal saat itu sudah menunjukan jam 12.30 Wita, artinya sudah siang.
Bekas kebakaran lahan di samping jalan (Antaranews Kalsel/Hasan Z)
Asap di arus lalu lintas (Antaranews Kalsel/Hasan Z)

Menurut beberapa penduduk setempat saat ditanya mengakui kabut asap menyerang wilayah tersebut terjadi sejak beberapa hari belakangan ini saja, sebelumnya udara di kawasan tersebut masih bersih.

Terjadinya kabut asap tersebut setelah banyak lahan semak belukar kawasan tersebut yang terbakar termasuk kebakaran yang luas dan terlihat di kiri dan kanan jalan berupa jerami padi di persawahan yang terbakar, dan ada beberapa titik yang tampak masih ada asap.

Di Kota Marabahan sendiri, banyak anak sekolah yang menggunakan masker untuk bepergian, begitu juga masyarakat yang berkendaraan hampir semua menggunakan masker, kecuali aktivitas di pasar Marabahan yang hanya terlihat satu dua orang yang menggunakan masker.

Pewarta: Hasan Zainuddin

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019