Pimpinan atau Wakil Ketua sementara DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) mengapresiasi kehadiran "Intan-Go" sebuah moda transportasi layanan umum di provinsinya yang terdiri atas 13 kabupaten/kota tersebut, terutama di Kota Banjarmasin.
"Kenapa tidak? Karena Intan-Go karya anak 'Banua' sehingga wajar kita mengapresiasi," ujarnya usai menerima penggagas moda transportasi sistem dalam jaringan (daring) atau online di Banjarmasin, Rabu siang.
Baca juga: Sanksi tegas ancam kader Nasdem di DPRD
"Apalagi kalau Intan-Go mematok tarif atau ongkos lebih murah dari yang lain," tutur wakil rakyat asal daerah pemilihan (dapil) Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu (Tanbu) tersebut.
Hal lain yang menarik dari kehadiran Intan-Go tersebut tampaknya berbasis syariah, seperti para driver atau pengemudi motornya perempuan buat perempuan pula, lanjut politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.
Baca juga: Bupati hadiri pelantikan DPRD Kalsel periode 2019-2024
"Oleh karena itu, keberadaan Intan-Go akan terus kita dorong, kita akan meminta Komisi di DPRD Kalsel yang membidangi, sehingga karya anak Banu ini tetap eksis, maju dan berkembang," demikian Syarifuddin.
Sementara Koordinator Intan-Go di Banjarmasin, Yusuf Mahadiraja mengatakan, armadanya berupa sepeda motor baru 20 buah lebih.
"Tetapi sejumlah pengemudi sepeda motor tersebut saat ini sebagian besar atau sebanyak 15 orang perempuan," alumnus Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin itu didampingi dua .
"Kita berharap, melalui dukungan wakil rakyat Intan-Go bisa terus tumbuh, maju dan berkembang sebagaimana moda transportasi online lainnya," demikian Yusuf Mahadiraja.
Operasional Intan-Go baru uji coba dan belum mengantongi izin dari instansi terkait, seperti Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta Dinas Perhubungan (Dishub). Namun mereka sedang memproses untuk mendapatkan izin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Kenapa tidak? Karena Intan-Go karya anak 'Banua' sehingga wajar kita mengapresiasi," ujarnya usai menerima penggagas moda transportasi sistem dalam jaringan (daring) atau online di Banjarmasin, Rabu siang.
Baca juga: Sanksi tegas ancam kader Nasdem di DPRD
"Apalagi kalau Intan-Go mematok tarif atau ongkos lebih murah dari yang lain," tutur wakil rakyat asal daerah pemilihan (dapil) Kalsel VI/Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu (Tanbu) tersebut.
Hal lain yang menarik dari kehadiran Intan-Go tersebut tampaknya berbasis syariah, seperti para driver atau pengemudi motornya perempuan buat perempuan pula, lanjut politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.
Baca juga: Bupati hadiri pelantikan DPRD Kalsel periode 2019-2024
"Oleh karena itu, keberadaan Intan-Go akan terus kita dorong, kita akan meminta Komisi di DPRD Kalsel yang membidangi, sehingga karya anak Banu ini tetap eksis, maju dan berkembang," demikian Syarifuddin.
Sementara Koordinator Intan-Go di Banjarmasin, Yusuf Mahadiraja mengatakan, armadanya berupa sepeda motor baru 20 buah lebih.
"Tetapi sejumlah pengemudi sepeda motor tersebut saat ini sebagian besar atau sebanyak 15 orang perempuan," alumnus Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin itu didampingi dua .
"Kita berharap, melalui dukungan wakil rakyat Intan-Go bisa terus tumbuh, maju dan berkembang sebagaimana moda transportasi online lainnya," demikian Yusuf Mahadiraja.
Operasional Intan-Go baru uji coba dan belum mengantongi izin dari instansi terkait, seperti Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta Dinas Perhubungan (Dishub). Namun mereka sedang memproses untuk mendapatkan izin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019