Oleh Gunawan Wibisono

Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Satuan Sabhara Polresta Banjarmasin terus meningkatkan razia penyakit masyarakat (Pekat) di wilayah Kota Banjarmasin sebagai cipta kondisi menjelang Bulan Suci Ramadhan.

Kepala Satuan Sabhara Polresta Banjarmasin, Kamis mengatakan, cipta kondisi itu dilakukan dengan cara melakukan patroli dialogis, penempatan polisi berseragam di tempat keramaian dan meningkatkan razia pekat.

Bukan itu saja, razia pekat dalam rangka cipta kondisi menjelang Bulan Ramadhan itu dilakukan dengan target operasi/razia diantaranya, pemabuk, minuman keras, premanisme, wanita pekerja sek komersial, balapan liar serta lainnya.

Dijelaskan, saat ini razia pekat tersebut secara langsung sudah berjalan dilaksanakan, baik dari Satuan Sabahara Polresta Banjarmasin dengan mengerahkan semua unit, dan ada juga hanya dilakukan oleh Unit Patroli Kota (Patko).

Itu dilakukan agar nantinya saat memasuki Bulan Suci Ramadhan tidak ada lagi perbuatan atau penyakit masyarakat yang mengotori bulan yang penuh rahmat bagi umat Islam khususnya di Banjarmasin.

"Semua kegiata itu kita jalankan seolah-olah untuk membuat Kota Banjarmasin tetap terjaga dan terpelihara keamanan dan ketertiban masyarakatnya, saat menjalan ibadah di bulan puasa nantinya," terang pria murah senyum itu.

Dikatakan, razia pekat itu selain untuk cipta kondisi jelang Bulan Ramadhan juga untuk menghadapi HUT Bhayangkara Ke 67, yang sebentar lagi dilaksanakan.

"Yang jelas seluruh wilayah Kota Banjarmasin harus tetap dalam keadaan kondusif, dan setiap penyakit masyarakat akan kita tertibkan dan memberikan pembinaan terhadap para pelaku yang terjaring," tuturnya kepada Antara.

Untuk diketahui dalam razia pekat yang sering dilaksanakan Satuan Sabhara Polresta Banjarmasin sudah banyak yang terjaring dan didata, dibina serta yang memenuhi unsur tindak pidana ringan langsung menjalani sidang di Pengadilan Negeri Banjarmasin.

Para pelaku yang sering terjaring dalam razia pekat cipta kondisi menjelang Bulan Suci Ramadhan itu diantaranya, pelaku pesta minuman keras, pelaku pekerja sek komersial, pelaku pasangan mesum di hotel-hotel dan pelaku balapan liar, serta lainnya.

"Saya berharap semua pelaku penyakit masyarakat ini dalam Bulan Ramadhan nantinya sudah tidak ada lagi, agar bulan suci itu bisa berjalan khusu tanpa dikotori dengan perbuatan-perbuatan yang menyimpang denga keyakinan/agama," jelas pria berkumis tipis itu.

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013