Reaksi berbeda didapati dua penggawa Serbia, Bogdan Bogdanovic dan Nikola Jokic, selepas kekalahan 69-81 dari Spanyol dalam lanjutan putaran kedua Piala Dunia FIBA 2019 Grup J di Wuhan, China, Minggu.
Bogdanovic yang tampil perkasa mendapat pujian luar biasa dari pelatih kepala Spanyol Sergio Scariolo, sebaliknya Jokic yang harus meninggalkan lapangan lebih awal dihujani kritik oleh pelatih kepala Serbia Aleksandar Djordjevic.
"Saya harus bilang, Bogdan Bogdanovic keterlaluan. Maksud saya, tak bisa dipercaya," kata Scariolo dalam komentar purnalaga dilansir laman resmi FIBA.
"Dia mencetak 78 persen tembakan dua angka, 40 persen tripoin dan 100 persen lemparan bebas, ditambah lagi 10 rebound dan enam assist. Sukar dipercaya," ujrnya menambahkan.
Bogdanovic memang seolah menjadi aktor tunggal Serbia di laga tersebut dengan catatan dwiganda 26 poin dan 10 rebound ditambah enam assist.
Sayangnya, bukan saja tak satu pun dari rekan-rekannya mencapai raihan sembilan poin, Jokic membuat Serbia kian kesulitan karena harus meninggalkan lapangan pada sisa waktu enam menit 40 detik kuarter ketiga.
Bintang Denver Nuggets itu diusir oleh wasit menyusul dua pelanggaran technical foul beruntun yang membuat Serbia tengah tertinggal 39-51 sangat kesulitan mengimbangi Spanyol.
Baca juga: Hari ini putaran final Piala Dunia FIBA 2019
"Kami sangat kesulitan bermain pada paruh kedua. Saya tidak suka dengan reaksi bodoh pemain kami di lapangan," kata Djordjevic tanpa secara gamblang menyebut nama Jokic.
"Kami bisa saja kalah meski ia tetap bermain, bukan tidak mungkin jika lawan bermain lebih baik, tapi ia harus tetap berada di dalam lapangan dan memberi contoh," ujarnya menambahkan.
Menyusul pengusiran Jokic, Serbia harus rela menelan kekalahan pertama mereka di China.
Akibat kekalahan tersebut, Serbia selanjutnya akan menghadapi tim kuat lainnya yang masih punya catatan sempurna, Argentina, di babak perempat final pada Selasa (10/9) di Dongguan.
Sedangkan Spanyol bakal bertemu Polandia, yang baru saja menelan kekalahan 65-91 dari Argentina, dalam laga perempat final di Shanghai pada hari yang sama.
Baca juga: Profil Grup A, rintangan pertama tuan rumah China piala Dunia FIBA 2019
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Bogdanovic yang tampil perkasa mendapat pujian luar biasa dari pelatih kepala Spanyol Sergio Scariolo, sebaliknya Jokic yang harus meninggalkan lapangan lebih awal dihujani kritik oleh pelatih kepala Serbia Aleksandar Djordjevic.
"Saya harus bilang, Bogdan Bogdanovic keterlaluan. Maksud saya, tak bisa dipercaya," kata Scariolo dalam komentar purnalaga dilansir laman resmi FIBA.
"Dia mencetak 78 persen tembakan dua angka, 40 persen tripoin dan 100 persen lemparan bebas, ditambah lagi 10 rebound dan enam assist. Sukar dipercaya," ujrnya menambahkan.
Bogdanovic memang seolah menjadi aktor tunggal Serbia di laga tersebut dengan catatan dwiganda 26 poin dan 10 rebound ditambah enam assist.
Sayangnya, bukan saja tak satu pun dari rekan-rekannya mencapai raihan sembilan poin, Jokic membuat Serbia kian kesulitan karena harus meninggalkan lapangan pada sisa waktu enam menit 40 detik kuarter ketiga.
Bintang Denver Nuggets itu diusir oleh wasit menyusul dua pelanggaran technical foul beruntun yang membuat Serbia tengah tertinggal 39-51 sangat kesulitan mengimbangi Spanyol.
Baca juga: Hari ini putaran final Piala Dunia FIBA 2019
"Kami sangat kesulitan bermain pada paruh kedua. Saya tidak suka dengan reaksi bodoh pemain kami di lapangan," kata Djordjevic tanpa secara gamblang menyebut nama Jokic.
"Kami bisa saja kalah meski ia tetap bermain, bukan tidak mungkin jika lawan bermain lebih baik, tapi ia harus tetap berada di dalam lapangan dan memberi contoh," ujarnya menambahkan.
Menyusul pengusiran Jokic, Serbia harus rela menelan kekalahan pertama mereka di China.
Akibat kekalahan tersebut, Serbia selanjutnya akan menghadapi tim kuat lainnya yang masih punya catatan sempurna, Argentina, di babak perempat final pada Selasa (10/9) di Dongguan.
Sedangkan Spanyol bakal bertemu Polandia, yang baru saja menelan kekalahan 65-91 dari Argentina, dalam laga perempat final di Shanghai pada hari yang sama.
Baca juga: Profil Grup A, rintangan pertama tuan rumah China piala Dunia FIBA 2019
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019