Sebanyak 1.300.000 siswa pergi ke sekolah pada Ahad (25/8) di seluruh Jalur Gaza dan Tepi Barat Sungai Jordan --yang diduduki-- saat tahun ajaran baru dimulai.

Sebanyak 854.300 siswa akan belajar di sekolah pemerintah dan sebanyak 100.000 siswa di berbagai sekolah yang dikelola oleh Badan Pekerjaan dan Bantuan PBB buat Pengungsi Palestina (UNRWA). Pelajar lainnya, yang diperkirakan berjumlah 150.000, akan belajar di sekolah swasta.

Juru Bicara Kementerian Pendidikan Sadeq Khdour mengatakan kepada Kantor Berita Palestina, WAFA --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin, kendati krisis keuangan saat ini mempengaruhi Pemerintah Palestina, Kementerian itu bisa mengangkat 1.800 guru dan 116 kepala sekolah untuk mengganti mereka yang telah pensiun dari sekolah negeri serta menampung pertumbuhan jumlah siswa yang mendaftar.

Ia menambahkan bahwa 24 sekolah dibangun tahun ini sementara bagian lain ditambahkan pada sekolah yang ada.

Khdour mengatakan Kementerian tersebut takkan menyia-nyiakan upaya untuk meningkatkan kondisi pendidikan di Palestina, termasuk pembangunan sekolah baru dan pembagian bantuan keuangan buat sekolah yang sudah ada.

Sumber: WAFA
Baca juga: Konsorsium Indonesia gelar konser pembangunan sekolah Palestina
Baca juga: Menlu Saudi : Semua pihak harus dukung keinginan rakyat Palestina
Baca juga: Indonesia suarakan solidaritas pekerja Palestina
 

Pewarta: Chaidar Abdullah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019