Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) mengharapkan, sektor kepariwisataan di provinsinya mampu untuk berperan sebagai penggerak perekonomian masyarakat setempat.
"Sebagaimana Bali, sektor kepariwisataan berperan sebagai penggerak perekonomian masyarakat setempat," ujar anggota Komisi II DPRD Kalsel H Murhan Effendie di Banjarmasin, Selasa sesudah komisinya studi komparasi ke provinsi berjuluk Pulau Dewata itu.
Baca juga: DPRD dukung pariwisata melalui pengembangan TV swasta
Dalam kunjungan kerja ke Bali pekan lalu, rombongan Komisi II DPRD Kalsel yang dipimpin sekretarisnya, Imam Suprastowo dari PDIP itu, menggali berbagai hal yang berkaitan dengan kepariwisataan.
Menurut Murhan yang politikus senior Partai Golkar itu, studi komparasi Komisi II DPRD Kalsel tentang kepariwisataan ke Bali cukup beralasan, karena Pulau Dewata tersebut sekarang secara nasional berada pada urutan pertama kunjungan wisatawan.
Begitu pula dalam tataran kepariwisataan secara internasional, Pulau Dewata Bali itu untuk kunjungan wisatawannya berada di urutan keempat, ujar mantan Ketua DPRD Kabupaten Tabalong tersebut.
Oleh karenanya, belajar dari Bali tersebut, Komisi II DPRD Kalsel yang diketuai Suwardi Sarlan SAg asal PPP itu berharap pula, pembenahan-pembenahan terhadap hal-hal yang menyangkut dengan infrastruktur.
Baca juga: Menteri Pariwisata soroti masalah Meratus, ini komentar Bupati HST
Selain itu, pembenahan sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan sektor kepariwisataan, terutama dalam menghadapi era digitalisasi yang tanpa batas.
"Pembangunan industri kepariwisataan di provinsi kita yang terdiri atas 13 kabupaten/kota dan kini berpenduduk empat juta jiwa lebih juga sangat perlu untuk terus pembenahan," lanjut mantan aktivis organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) tersebut.
Ia menerangkan, dalam kunjungan ke Bali tersebut, rombongan Komisi II DPRD Kalsel mendengarkan paparan dari Sekretaris Dinas Pariwisata setempat, Drs Putu Sudaryana antara lain mengenai peran Biro Perjalanan atau Asosiasi Biro Perjalanan Indonesia (ASITA) terhadap kepariwisataan.
"Biro Perjalanan atau ASITA cukup berperan dalam kepariwisataan di Bali, seperti kunjungan wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara," lanjutnya mengutip paparan Sekretaris Dinas Pariwisata Bali tersebut.
Baca juga: Menpar nyatakan kebakaran lahan belum ganggu pariwisata
"Banyak lagi yang perlu pembenahan untuk pembangunan dan pengembangan kepariwisataan, seperti pemandu wisata yang memadai atau bersertifikat melalui pembinaan Dinas Pariwisata," demikian Murhan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Sebagaimana Bali, sektor kepariwisataan berperan sebagai penggerak perekonomian masyarakat setempat," ujar anggota Komisi II DPRD Kalsel H Murhan Effendie di Banjarmasin, Selasa sesudah komisinya studi komparasi ke provinsi berjuluk Pulau Dewata itu.
Baca juga: DPRD dukung pariwisata melalui pengembangan TV swasta
Dalam kunjungan kerja ke Bali pekan lalu, rombongan Komisi II DPRD Kalsel yang dipimpin sekretarisnya, Imam Suprastowo dari PDIP itu, menggali berbagai hal yang berkaitan dengan kepariwisataan.
Menurut Murhan yang politikus senior Partai Golkar itu, studi komparasi Komisi II DPRD Kalsel tentang kepariwisataan ke Bali cukup beralasan, karena Pulau Dewata tersebut sekarang secara nasional berada pada urutan pertama kunjungan wisatawan.
Begitu pula dalam tataran kepariwisataan secara internasional, Pulau Dewata Bali itu untuk kunjungan wisatawannya berada di urutan keempat, ujar mantan Ketua DPRD Kabupaten Tabalong tersebut.
Oleh karenanya, belajar dari Bali tersebut, Komisi II DPRD Kalsel yang diketuai Suwardi Sarlan SAg asal PPP itu berharap pula, pembenahan-pembenahan terhadap hal-hal yang menyangkut dengan infrastruktur.
Baca juga: Menteri Pariwisata soroti masalah Meratus, ini komentar Bupati HST
Selain itu, pembenahan sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan sektor kepariwisataan, terutama dalam menghadapi era digitalisasi yang tanpa batas.
"Pembangunan industri kepariwisataan di provinsi kita yang terdiri atas 13 kabupaten/kota dan kini berpenduduk empat juta jiwa lebih juga sangat perlu untuk terus pembenahan," lanjut mantan aktivis organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) tersebut.
Ia menerangkan, dalam kunjungan ke Bali tersebut, rombongan Komisi II DPRD Kalsel mendengarkan paparan dari Sekretaris Dinas Pariwisata setempat, Drs Putu Sudaryana antara lain mengenai peran Biro Perjalanan atau Asosiasi Biro Perjalanan Indonesia (ASITA) terhadap kepariwisataan.
"Biro Perjalanan atau ASITA cukup berperan dalam kepariwisataan di Bali, seperti kunjungan wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara," lanjutnya mengutip paparan Sekretaris Dinas Pariwisata Bali tersebut.
Baca juga: Menpar nyatakan kebakaran lahan belum ganggu pariwisata
"Banyak lagi yang perlu pembenahan untuk pembangunan dan pengembangan kepariwisataan, seperti pemandu wisata yang memadai atau bersertifikat melalui pembinaan Dinas Pariwisata," demikian Murhan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019