Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor mengatakan dilihat dari kondisi geografis dan pembangunan infrastruktur wilayah Provinsi Kalsel layak menjadi Ibu Kota Negara.
Hal itu disampaikan gubernur usai mendengarkan pidato presiden terkait pemindahan ibu kota di Banjarmasin, Jumat.
Namun demikian, tambahnya provinsi manapun di Kalimantan yang dipilih pemerintah sebagai calon pengganti ibu kota negara, bukan persoalan.
Sebab, tambah dia pemerintah telah memiliki kajian cermat dan komprehensif terkait rencana tersebut.
Baca juga: Presiden : Smartphone bisa efisiensi studi banding
Lagi pula pemindahan ibu kota, sebut dia sebagaimana dipaparkan presiden dalam rangka pemerataan keadilan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Terkait peluang Kàlsel, kembali gubernur menyampaikan, dari sudut geografis dan infrastruktur serta pertimbangan lainnya, Kalsel layak menjadi ibu kota negara.
"Saya sangat mendukung pemindahan ibu kota ini," ujarnya.
Sebelumnya, Sahbirin Noor, Sekda Kalsel, Abdul Haris dan pejabat pimpinan tinggi pratama, menyimak cermat pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui TV di lobi Setdaprov Pemprov Kalsel, Banjarbaru.
Baca juga: Wakil Wali Kota : Banjarmasin siap sebagai bagian ibu kota negara
Para pejabat konsentrasi melihat layar televisi, yang disiarkan secara langsung, ketika Presiden Jokowi dalam sambutannya menyinggung soal rencana pemindahan ibu kota negara.
"Pada kesempatan yang bersejarah ini, dengan memohon ridho Allah SWT, dengan meminta izin dan dukungan dari Bapak Ibu Anggota Dewan yang terhormat, para sesepuh dan tokoh bangsa terutama dari seluruh rakyat Indonesia, dengan ini saya mohon izin untuk memindahkan ibu kota negara kita ke Pulau Kalimantan," jelas Jokowi.
Ia menambahkan, ibu kota bukan hanya simbol identitas bangsa, tetapi juga representasi kemajuan bangsa. Ini demi terwujudnya pemerataan dan keadilan ekonomi.
Ini demi visi Indonesia Maju. Indonesia yang hidup selama-lamanya, ujarnya.
Baca juga: Calo tanah mulai lirik lahan di lokasi calon ibu kota negara
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Hal itu disampaikan gubernur usai mendengarkan pidato presiden terkait pemindahan ibu kota di Banjarmasin, Jumat.
Namun demikian, tambahnya provinsi manapun di Kalimantan yang dipilih pemerintah sebagai calon pengganti ibu kota negara, bukan persoalan.
Sebab, tambah dia pemerintah telah memiliki kajian cermat dan komprehensif terkait rencana tersebut.
Baca juga: Presiden : Smartphone bisa efisiensi studi banding
Lagi pula pemindahan ibu kota, sebut dia sebagaimana dipaparkan presiden dalam rangka pemerataan keadilan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Terkait peluang Kàlsel, kembali gubernur menyampaikan, dari sudut geografis dan infrastruktur serta pertimbangan lainnya, Kalsel layak menjadi ibu kota negara.
"Saya sangat mendukung pemindahan ibu kota ini," ujarnya.
Sebelumnya, Sahbirin Noor, Sekda Kalsel, Abdul Haris dan pejabat pimpinan tinggi pratama, menyimak cermat pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui TV di lobi Setdaprov Pemprov Kalsel, Banjarbaru.
Baca juga: Wakil Wali Kota : Banjarmasin siap sebagai bagian ibu kota negara
Para pejabat konsentrasi melihat layar televisi, yang disiarkan secara langsung, ketika Presiden Jokowi dalam sambutannya menyinggung soal rencana pemindahan ibu kota negara.
"Pada kesempatan yang bersejarah ini, dengan memohon ridho Allah SWT, dengan meminta izin dan dukungan dari Bapak Ibu Anggota Dewan yang terhormat, para sesepuh dan tokoh bangsa terutama dari seluruh rakyat Indonesia, dengan ini saya mohon izin untuk memindahkan ibu kota negara kita ke Pulau Kalimantan," jelas Jokowi.
Ia menambahkan, ibu kota bukan hanya simbol identitas bangsa, tetapi juga representasi kemajuan bangsa. Ini demi terwujudnya pemerataan dan keadilan ekonomi.
Ini demi visi Indonesia Maju. Indonesia yang hidup selama-lamanya, ujarnya.
Baca juga: Calo tanah mulai lirik lahan di lokasi calon ibu kota negara
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019