oleh Yose Rizal
Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Sebanyak 276 siswa sekolah menengah kejuruan di Provinsi Kalimantan Selatan dari 10.909 peserta ujian nasional tahun pelajaran 2012/2013 dinyatakan tidak lulus.
Ketua Panitia UN tingkat SMA/MA/SMK Kalsel Amka di Banjarbaru, Kamis mengatakan dari 13 kabupaten dan kota, jumlah peserta ujian sekolah kejuruan yang paling banyak tidak lulus berasal dari Kabupaten Banjar.
"Jumlah siswa SMK yang tidak lulus dari Kabupaten Banjar sebanyak 265 siswa, sisanya dari SMK Banjarmasin sebanyak 5 orang, Kotabaru 2 orang, Banjarbaru, HSS, HST dan Tanah Laut masing-masing satu orang," ujarnya.
Ia mengatakan sesuai dokumen hasil kelulusan UN yang diterima dari Puspendik Kemendikbud, tidak terdapat data kelulusan siswa SMA dan MA sehingga hanya data kelulusan siswa SMK yang diketahui.
"Dokumen yang kami terima dari Puspendik sudah seperti itu, kemudian diperbanyak untuk diserahkan kepada masing-masing daerah dan tidak mengetahui sebabnya mengapa hanya data kelulusan SMK yang ada," ungkapnya.
Menurut Sekretaris Dinas Pendidikan Kalsel itu, pihaknya tidak bisa merincikan jumlah peserta UN tingkat SMA dan MA seluruh Kalsel yang lulus atau tidak lulus karena data kelulusan yang diterima tidak lengkap.
Namun, secara garis besar ia menyebutkan persentase kelulusan peserta UN tingkat SMA dan sederajat tahun 2013 yang diikuti 35.553 siswa mengalami penurunan dibanding persentase kelulusan tahun lalu.
"Persentase kelulusan tahun ini menurun karena hanya sekitar 90 persen peserta ujian yang dinyatakan lulus sedangkan tahun lalu persentase kelulusan mencapai 99,7 persen," ujarnya.
Dikatakan, ada tiga hal yang menyebabkan penurunan persentase kelulusan, pertama karena porsi tingkat kesulitan soal ujian yang lebih sulit dibanding soal ujian nasional tahun lalu.
"Tahun ini porsi tingkat kesulitan soal mencapai 20 persen sulit, 70 persen sedang dan 10 persen mudah, sedangkan tahun lalu 10 persen sulit, 80 persen sedang dan 10 persen mudah," sebutnya.
Penyebab kedua penurunan jumlah kelulusan juga terkait soal yang terbagi menjadi 20 variasi dibanding materi soal tahun lalu yang hanya sebanyak 5 variasi sehingga menyulitkan peserta menjawab soal ujian.
Sedangkan penyebab ketiga adalah penundaan jadwal pelaksanaan ujian akibat terlambatnya distribusi naskah soal sehingga mempengaruhi konsentrasi peserta menghadapi ujian yang dilaksanakan mulai 18 April 2013.
"Penundaan pelaksanaan ujian cukup berdampak terhadap kesiapan peserta mengikuti ujian karena konsentrasi mereka terganggu sehingga tidak fokus menjawab soal-soal yang diujikan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013
Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Sebanyak 276 siswa sekolah menengah kejuruan di Provinsi Kalimantan Selatan dari 10.909 peserta ujian nasional tahun pelajaran 2012/2013 dinyatakan tidak lulus.
Ketua Panitia UN tingkat SMA/MA/SMK Kalsel Amka di Banjarbaru, Kamis mengatakan dari 13 kabupaten dan kota, jumlah peserta ujian sekolah kejuruan yang paling banyak tidak lulus berasal dari Kabupaten Banjar.
"Jumlah siswa SMK yang tidak lulus dari Kabupaten Banjar sebanyak 265 siswa, sisanya dari SMK Banjarmasin sebanyak 5 orang, Kotabaru 2 orang, Banjarbaru, HSS, HST dan Tanah Laut masing-masing satu orang," ujarnya.
Ia mengatakan sesuai dokumen hasil kelulusan UN yang diterima dari Puspendik Kemendikbud, tidak terdapat data kelulusan siswa SMA dan MA sehingga hanya data kelulusan siswa SMK yang diketahui.
"Dokumen yang kami terima dari Puspendik sudah seperti itu, kemudian diperbanyak untuk diserahkan kepada masing-masing daerah dan tidak mengetahui sebabnya mengapa hanya data kelulusan SMK yang ada," ungkapnya.
Menurut Sekretaris Dinas Pendidikan Kalsel itu, pihaknya tidak bisa merincikan jumlah peserta UN tingkat SMA dan MA seluruh Kalsel yang lulus atau tidak lulus karena data kelulusan yang diterima tidak lengkap.
Namun, secara garis besar ia menyebutkan persentase kelulusan peserta UN tingkat SMA dan sederajat tahun 2013 yang diikuti 35.553 siswa mengalami penurunan dibanding persentase kelulusan tahun lalu.
"Persentase kelulusan tahun ini menurun karena hanya sekitar 90 persen peserta ujian yang dinyatakan lulus sedangkan tahun lalu persentase kelulusan mencapai 99,7 persen," ujarnya.
Dikatakan, ada tiga hal yang menyebabkan penurunan persentase kelulusan, pertama karena porsi tingkat kesulitan soal ujian yang lebih sulit dibanding soal ujian nasional tahun lalu.
"Tahun ini porsi tingkat kesulitan soal mencapai 20 persen sulit, 70 persen sedang dan 10 persen mudah, sedangkan tahun lalu 10 persen sulit, 80 persen sedang dan 10 persen mudah," sebutnya.
Penyebab kedua penurunan jumlah kelulusan juga terkait soal yang terbagi menjadi 20 variasi dibanding materi soal tahun lalu yang hanya sebanyak 5 variasi sehingga menyulitkan peserta menjawab soal ujian.
Sedangkan penyebab ketiga adalah penundaan jadwal pelaksanaan ujian akibat terlambatnya distribusi naskah soal sehingga mempengaruhi konsentrasi peserta menghadapi ujian yang dilaksanakan mulai 18 April 2013.
"Penundaan pelaksanaan ujian cukup berdampak terhadap kesiapan peserta mengikuti ujian karena konsentrasi mereka terganggu sehingga tidak fokus menjawab soal-soal yang diujikan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013