Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, terus berbenah dalam dunia kepariwisataan, agar wilayah ini bisa menjadi destinasi nasional sebagaimana "Bali."
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin Ikhsan Alhaq di Banjarmasin Selasa mengakui adanya keinginan Banjarmasin sebagai daerah tujuan wisata dunia seperti Bali.
"Di Indonesia ini kan ditetapkan ada 10 destinasi wisata yang menonjol secara nasional termasuk Bali, kita Kalsel juga ingin seperti itu dan ingin menjadi "Bali" ke 11, " katanya saat acara Bimbingan Teknis Strategi Pemasaran Pariwisata di era 4.0 yang diselanggarakan Kementerikan Paruwisata, di TreePark Hotel Banjarmasin.
Menurut Ikhsan Alhaq, dari 10 destinasi unggulan nasional tersebut hanya mengandalkan pantai, gunung, serta alam dan atraksi lainnya, tidak ada yang mengandalkan sungai.
Sementara Banjarmasin memiliki 170 sungai dengan segala bentuk kehidupan dan atraksi sungainya yang tak ada dimiliki daerah lain, sehingga wajar jika wilayah ini berkeinginan menjadikan destinasi wisata sungai yang bisa menjadi destinasi yang ke-11.
Guna merealisasikan tersebut Pemkot kini terus membenahi destinasi tersebut dengan terus merevitalisasi pasar terapung, sisitem susur sungai, sarana dan prasarananya, kulinernya, cendramatanya, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegairahan dunia wisata.
Menteri Pariwisata Arief Yahya sendiri ketika ke Kalsel berlama-lama berada di wilayah ini karena ingin menikmati suasana wisata di Kalsel dan Banjarmasin, dan beliau sampai empat hari di wilayah ini, kata Ikhsan Alhaq.
Menurut Menteri Pariwisata, tambah Ikhsan Banjarmasin dan Kalsel bisa menjadi tujuan wisata dunia karena memiliki keunikan tersendiri, seperti adanya hutan Loksado, geopark Meratus, pasar terapung Lok Baintan, dan susur sungai Banjarmasin.
Dalam kegiatan tersebut Ikhsan Alhan mengetengahkan paparan mengenai "Pengembangan Pariwisata Kota Banjarmasin," sementara pemekalah yang lain menyampaikan Peran dan kebijakan DPR RI dalam pengembangan pariwisata Indonesia di era 4. Kemudian juga ada makalah "konten promosi digital di era milenial.
Kegiatan diikuti sebanyak 100 peserta dari perguruan tinggi, kelompok sadar wisata, penggiat wisata, komunitas, dan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Banjarmasin sendiri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin Ikhsan Alhaq di Banjarmasin Selasa mengakui adanya keinginan Banjarmasin sebagai daerah tujuan wisata dunia seperti Bali.
"Di Indonesia ini kan ditetapkan ada 10 destinasi wisata yang menonjol secara nasional termasuk Bali, kita Kalsel juga ingin seperti itu dan ingin menjadi "Bali" ke 11, " katanya saat acara Bimbingan Teknis Strategi Pemasaran Pariwisata di era 4.0 yang diselanggarakan Kementerikan Paruwisata, di TreePark Hotel Banjarmasin.
Menurut Ikhsan Alhaq, dari 10 destinasi unggulan nasional tersebut hanya mengandalkan pantai, gunung, serta alam dan atraksi lainnya, tidak ada yang mengandalkan sungai.
Sementara Banjarmasin memiliki 170 sungai dengan segala bentuk kehidupan dan atraksi sungainya yang tak ada dimiliki daerah lain, sehingga wajar jika wilayah ini berkeinginan menjadikan destinasi wisata sungai yang bisa menjadi destinasi yang ke-11.
Guna merealisasikan tersebut Pemkot kini terus membenahi destinasi tersebut dengan terus merevitalisasi pasar terapung, sisitem susur sungai, sarana dan prasarananya, kulinernya, cendramatanya, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegairahan dunia wisata.
Menteri Pariwisata Arief Yahya sendiri ketika ke Kalsel berlama-lama berada di wilayah ini karena ingin menikmati suasana wisata di Kalsel dan Banjarmasin, dan beliau sampai empat hari di wilayah ini, kata Ikhsan Alhaq.
Menurut Menteri Pariwisata, tambah Ikhsan Banjarmasin dan Kalsel bisa menjadi tujuan wisata dunia karena memiliki keunikan tersendiri, seperti adanya hutan Loksado, geopark Meratus, pasar terapung Lok Baintan, dan susur sungai Banjarmasin.
Dalam kegiatan tersebut Ikhsan Alhan mengetengahkan paparan mengenai "Pengembangan Pariwisata Kota Banjarmasin," sementara pemekalah yang lain menyampaikan Peran dan kebijakan DPR RI dalam pengembangan pariwisata Indonesia di era 4. Kemudian juga ada makalah "konten promosi digital di era milenial.
Kegiatan diikuti sebanyak 100 peserta dari perguruan tinggi, kelompok sadar wisata, penggiat wisata, komunitas, dan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Banjarmasin sendiri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019