Antisipasi penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalimantan Selatan mendapat perhatian khusus dari Mabes Polri, mengingat sebagian besar wilayah di daerah ini yang terdiri dari lahan rawa gambut tersebut pada musim kemarau ini patut diwaspadai.
Hal itu disampaikan Brigjen Pol Edi Setio Santoso saat memimpin Tim Asistensi dan Supervisi Penanggulangan Karhutla Mabes Polri yang ditugaskan menyambangi Polda Kalsel, Selasa (13/8).
"Gencarkan sosialisasi sebagai upaya pencegahan agar masyarakat tidak melakukan pembakaran lahan, terutama pada lahan gambut. Karena diketahui, seperempat wilayah Kalsel rawa gambut dan sebaran titik api ada di situ," terangnya di Banjarbaru.
Dari hasil pengamatannya, ungkap Edi, antisipasi Karhutla di Kalsel sudah cukup baik dan sesuai SOP (standar operasional prosedur) yang telah ditetapkan. Kepemimpinan Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani dalam mengomando pasukannya mengantisipasi ancaman Karhutla juga dinilai berhasil hingga saat ini.
Baca juga: Bandara harus bebas kabut asap
"Kesiapan satgas gabungan mulai personel dan peralatan pemadaman serta pola antisipasinya juga benar-benar siap semuanya," tuturnya.
Kemudian dari sisi titik api atau hotspot, kata Edi, jika dibandingkan dengan tahun 2018, maka tahun ini jauh berkurang. Hal itu menunjukkan bahwa ada satu upaya signifikan yang telah dilakukan satgas gabungan di Kalsel dalam mengantisipasi Karhutla.
"Dengan konfidensial 80 persen dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), pada Agustus 2018 terdapat 947 hotspot. Sedangkan periode yang sama tahun ini, hanya 437 titik api. Jelas hotspot bisa turun sangat drastis ini menunjukkan keberhasilan satgas di Kalsel," tandas perwira tinggi yang menjabat Dirbintibmas Korbinmas Baharkam Polri itu.
Berhubung musim kemarau tahun ini yang masih panjang dan diprediksi hingga Oktober mendatang, jenderal polisi bintang satu itupun berharap semua pihak di Kalsel bisa mengantisipasinya.
"Pemberdayaan kepada masyarakat diutamakan, kemudian sosialisasi agar tidak membakar. Jika memang ada oknum masyarakat atau korporasi yang kedapatan sengaja membakar, tindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku," tegasnya menekankan.
Didampingi Paban IV Osp Sops TNI Kolonel Infantri Suhardi, Brigjen Edi Setio juga menyambangi Posko Terpadu Penanggulangan Karhutla Polda Kalsel di Jalan Ahmad Yani Km 21, Banjarbaru.
Baca juga: Kapolda Kalsel padamkan lahan terbakar di Banjarbaru
Di lokasi itu, dia mengecek personel dan sarana prasarana pemadaman api yang dimiliki Polda Kalsel dan Polres jajaran. Edi ingin memastikan seluruh personel dalam kondisi siap. Begitu juga peralatannya, siap sedia dioperasikan di kala dibutuhkan.
"Penempatan posko utama di dekat lokasi bandara ini sudah tepat. Hal ini juga menunjukkan bahwa Polda Kalsel serius mengantisipasi ancaman karhutla yang bisa berimbas terganggunya penerbangan akibat kabut asap yang ditimbulkan," pungkasnya.
Dalam peninjauannya ke lapangan, Tim Asistensi dan Supervisi Mabes Polri didampingi Karo Ops Polda Kalsel Kombes Pol Isdiyono, Dansat Brimob Kombes Pol Ardiyansyah Daulay, Direktur Reserse Kriminal Khusus Kombes Pol Rizal Irawan dan Direktur Sabhara Kombes Pol Muhamat Khosim serta Kapolres jajaran setempat.
Baca juga: 7.540 titik panas terdeteksi di Asia Tenggara hingga Papua Nugini
Kemudian dari jajaran TNI ada Kasi Operasi Korem 101/Antasari Letkol Inf Imam Muchtarom dan Dandim 1006/ Martapura Letkol Arm Siswo Budiarto.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Hal itu disampaikan Brigjen Pol Edi Setio Santoso saat memimpin Tim Asistensi dan Supervisi Penanggulangan Karhutla Mabes Polri yang ditugaskan menyambangi Polda Kalsel, Selasa (13/8).
"Gencarkan sosialisasi sebagai upaya pencegahan agar masyarakat tidak melakukan pembakaran lahan, terutama pada lahan gambut. Karena diketahui, seperempat wilayah Kalsel rawa gambut dan sebaran titik api ada di situ," terangnya di Banjarbaru.
Dari hasil pengamatannya, ungkap Edi, antisipasi Karhutla di Kalsel sudah cukup baik dan sesuai SOP (standar operasional prosedur) yang telah ditetapkan. Kepemimpinan Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani dalam mengomando pasukannya mengantisipasi ancaman Karhutla juga dinilai berhasil hingga saat ini.
Baca juga: Bandara harus bebas kabut asap
"Kesiapan satgas gabungan mulai personel dan peralatan pemadaman serta pola antisipasinya juga benar-benar siap semuanya," tuturnya.
Kemudian dari sisi titik api atau hotspot, kata Edi, jika dibandingkan dengan tahun 2018, maka tahun ini jauh berkurang. Hal itu menunjukkan bahwa ada satu upaya signifikan yang telah dilakukan satgas gabungan di Kalsel dalam mengantisipasi Karhutla.
"Dengan konfidensial 80 persen dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), pada Agustus 2018 terdapat 947 hotspot. Sedangkan periode yang sama tahun ini, hanya 437 titik api. Jelas hotspot bisa turun sangat drastis ini menunjukkan keberhasilan satgas di Kalsel," tandas perwira tinggi yang menjabat Dirbintibmas Korbinmas Baharkam Polri itu.
Berhubung musim kemarau tahun ini yang masih panjang dan diprediksi hingga Oktober mendatang, jenderal polisi bintang satu itupun berharap semua pihak di Kalsel bisa mengantisipasinya.
"Pemberdayaan kepada masyarakat diutamakan, kemudian sosialisasi agar tidak membakar. Jika memang ada oknum masyarakat atau korporasi yang kedapatan sengaja membakar, tindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku," tegasnya menekankan.
Didampingi Paban IV Osp Sops TNI Kolonel Infantri Suhardi, Brigjen Edi Setio juga menyambangi Posko Terpadu Penanggulangan Karhutla Polda Kalsel di Jalan Ahmad Yani Km 21, Banjarbaru.
Baca juga: Kapolda Kalsel padamkan lahan terbakar di Banjarbaru
Di lokasi itu, dia mengecek personel dan sarana prasarana pemadaman api yang dimiliki Polda Kalsel dan Polres jajaran. Edi ingin memastikan seluruh personel dalam kondisi siap. Begitu juga peralatannya, siap sedia dioperasikan di kala dibutuhkan.
"Penempatan posko utama di dekat lokasi bandara ini sudah tepat. Hal ini juga menunjukkan bahwa Polda Kalsel serius mengantisipasi ancaman karhutla yang bisa berimbas terganggunya penerbangan akibat kabut asap yang ditimbulkan," pungkasnya.
Dalam peninjauannya ke lapangan, Tim Asistensi dan Supervisi Mabes Polri didampingi Karo Ops Polda Kalsel Kombes Pol Isdiyono, Dansat Brimob Kombes Pol Ardiyansyah Daulay, Direktur Reserse Kriminal Khusus Kombes Pol Rizal Irawan dan Direktur Sabhara Kombes Pol Muhamat Khosim serta Kapolres jajaran setempat.
Baca juga: 7.540 titik panas terdeteksi di Asia Tenggara hingga Papua Nugini
Kemudian dari jajaran TNI ada Kasi Operasi Korem 101/Antasari Letkol Inf Imam Muchtarom dan Dandim 1006/ Martapura Letkol Arm Siswo Budiarto.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019