Pemerintah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan berencana membangun kawasan hutan wisata sebagai salah satu alternatif objek wisata di daerah itu untuk dijual ke wisatawan domestik dan mancanegara.

Menurut Bupati Kotabaru H. Irhami Ridjani, Selasa, saat ini Kotabaru telah membudidayakan salah satu jenis kayu hutan yang mulai langka yakni meranti putih (Shorea spp).

"Jenis kayu tersebut mulai langka dan kita ada rencana mengembangkan lebih luas lagi," katanya.

Tanaman meranti putih yang dikembangkan di kawasan hutan sekitar Desa Sebelimbingan dan Megasari ditanam sekitar tahun 80-an.

Rencananya, kata bupati, selain meranti putih pemerintah daerah juga berencana membudidayakan jenis tanaman kayu lain khususnya jenis kayu yang akhir-akhir ini mulai sulit diperoleh.

Banyak hal yang dapat diperoleh dari usaha budidaya tersebut diantaranya selain menjaga dan melestarikan jenis kayu yang mulai langka juga bertujuan untuk menciptakan objek wisata baru sekaligus sebagai lahan penelitian.

Sekitar empat hektare lebih tanaman kayu meranti putih di Kotabaru telah beberapa kali dikunjungi mahasiswa dari perguruan tinggi nasional terkemuka di Indonesia untuk melakukan riset.

Sementara itu, Pemkab Kotabaru menargetkan menanam 1.162.604 pohon atau empat kali lipat dari jumlah penduduk Kotabaru 290.651 jiwa.

H. Hasbi M Thawab saat masih menjabat Kepala Dinas Kehutanan Kotabaru beberapa waktu lalu mengatakan, penanaman pohon sebanyak itu merupakan bagian dari program Kementerian Kehutanan yang mengampanyekan gerakan penanaman 1 miliar pohon untuk dunia.

Jika sebelumnya ada program "one man one tree" atau satu orang menanam satu pohon maka Pemkab Kotabaru memprogram lanjutan "one man four tree" atau satu orang menanam empat pohon.

Karena program satu orang satu pohon sudah dimulai 2007 oleh sebab itu wajar jika sekarang  program penanaman pohon ditingkatkan menjadi "one man four tree", ujar Hasbi.

Program tersebut bertujuan meningkatkan kepedulian masyarakat tentang pentingnya menanam dan memelihara pohon untuk mengurangi pemanasan global dan untuk mencapai pembangunan Indonesia yang bersih.

Untuk membantu merealisasikan program tersebut, dinas kehutanan Kotabaru melibatkan masyarakat dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PT Inhutani II Stagen, lembaga kemasyarakatan dan dunia pendidikan.

"Khusus untuk PT Inhutani II setiap tahun rata-rata menanam sekitar empat juta pohon jadi terget tersebut sebenarnya sudah tercapai," ujarnya.

Belum lagi program penanaman pohon dari dinas kehutanan yang melibatkan masyarakat.

Untuk mengatasi pemanasan global dan merehabilitasi hutan, dinas kehutanan telah melakukan beberapa langkah strategis diantaranya pada 2009 program menanam 50 ribu pohon melalui penyediaan bibit tanaman hutan dan buah-buahan lokal yang dibagikan kepada masyarakat secara gratis.(C/A)

Pewarta:

Editor : Abdul Hakim Muhiddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2011