Perjuangan Pahlawan Nasional Brigjen TNI (Purn) H Hasan Basri yang berhasil memproklamasikan kedudukan Kalimantan sebagai bagian dari Republik Indonesia pada 17 Mei 1949 atau yang dikenal Proklamasi Kalimantan, tentu sangat diingat karena jadi tinta emas catatan sejarah bangsa.
Atas jasa-jasanya itulah, sosok pahlawan asal Bumi Lambung Mangkurat Provinsi Kalimantan Selatan diteladani prajurit TNI Angkatan Laut.
"Kami datang ke sini sebagai wujud rasa hormat kepada pejuang yang sudah sepatutnya diteladani," ucap Komandan KRI Hasan Basri (382) Letkol Laut (P) John David Nalasakti di Banjarbaru, Selasa. Hal itu disampaikannya saat bersama seluruh kru KRI Hasan Basri yang dipimpinnya berziarah ke taman makam Pahlawan Nasional Brigjen TNI (Purn) H Hasan Basri di Bundaran Liang Anggang, Banjarbaru.
Baca juga: Banjarmasin mempercantik Jalan Brigjen Hasan Basri dengan taman vertikal
Menurut John David, dia ingin mengenalkan lebih dekat kepada para prajuritnya bahwa nama kapal perang yang mereka awaki diambil dari nama pahlawan asal Kalimantan Selatan tersebut.
Bahkan sebagai wujud nyata rasa hormat dan terima kasih kepada tokoh militer kelahiran di Kandangan, Hulu Sungai Selatan pada tanggal 17 Juni 1923 itu, TNI AL melalui Lanal Banjarmasin mendirikan Monumen Divisi IV ALRI yang terdapat tank amphibi Marinir milik TNI Angkatan Laut. Dimana diketahui, Hasan Basri sebagai Panglima TNI Angkatan Darat Divisi Lambung Mangkurat yang sebelumnya bernama Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) Divisi IV (A) Pertahanan Kalimantan Selatan. Sebuah organisasi perlawanan bersenjata terhadap imperialis Belanda pada masa menegakkan proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Baca juga: Kemacetan Lalu Lintas Tidak Terjadi
Sehingga kesempatan bisa sandar di Dermaga Pelabuhan Trisakti Banjarmasin dimanfaatkan untuk sekaligus berziarah ke makam pahlawan yang juga berjasa dalam dunia pendidikan sebagai salah satu sosok penting pendiri Universitas Lambung Mangkurat (ULM) itu. KRI Hasan Basri sendiri saat ini sebagai kapal markas dalam Operasi Gabungan Busur Ambalat-19 untuk pengamanan perbatasan di bawah kendali Gugus Tempur Laut Komando Armada II (Guspurla Koarmada II) yang bermarkas di Surabaya.
"Selain operasi pengamanan laut, kami juga punya tugas tambahan operasi SAR jika sewaktu-waktu dibutuhkan dalam kegiatan penyelamatan, evakuasi dan sebagainya," tandas John David yang mengomando KRI Hasan Basri sejak 20 Maret 2019.
Turut hadir dalam ziarah itu Asisten Logistik Guspurla Koarmada II Letkol Laut (T) Sulastono dan Paban Komplek Guspurla Koarmada II Letkol Laut (P) Andik Sanjaya serta Palaksa Lanal Banjarmasin Mayor Laut (P) M Hadi Cahyadi bersama jajaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Atas jasa-jasanya itulah, sosok pahlawan asal Bumi Lambung Mangkurat Provinsi Kalimantan Selatan diteladani prajurit TNI Angkatan Laut.
"Kami datang ke sini sebagai wujud rasa hormat kepada pejuang yang sudah sepatutnya diteladani," ucap Komandan KRI Hasan Basri (382) Letkol Laut (P) John David Nalasakti di Banjarbaru, Selasa. Hal itu disampaikannya saat bersama seluruh kru KRI Hasan Basri yang dipimpinnya berziarah ke taman makam Pahlawan Nasional Brigjen TNI (Purn) H Hasan Basri di Bundaran Liang Anggang, Banjarbaru.
Baca juga: Banjarmasin mempercantik Jalan Brigjen Hasan Basri dengan taman vertikal
Menurut John David, dia ingin mengenalkan lebih dekat kepada para prajuritnya bahwa nama kapal perang yang mereka awaki diambil dari nama pahlawan asal Kalimantan Selatan tersebut.
Bahkan sebagai wujud nyata rasa hormat dan terima kasih kepada tokoh militer kelahiran di Kandangan, Hulu Sungai Selatan pada tanggal 17 Juni 1923 itu, TNI AL melalui Lanal Banjarmasin mendirikan Monumen Divisi IV ALRI yang terdapat tank amphibi Marinir milik TNI Angkatan Laut. Dimana diketahui, Hasan Basri sebagai Panglima TNI Angkatan Darat Divisi Lambung Mangkurat yang sebelumnya bernama Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) Divisi IV (A) Pertahanan Kalimantan Selatan. Sebuah organisasi perlawanan bersenjata terhadap imperialis Belanda pada masa menegakkan proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Baca juga: Kemacetan Lalu Lintas Tidak Terjadi
Sehingga kesempatan bisa sandar di Dermaga Pelabuhan Trisakti Banjarmasin dimanfaatkan untuk sekaligus berziarah ke makam pahlawan yang juga berjasa dalam dunia pendidikan sebagai salah satu sosok penting pendiri Universitas Lambung Mangkurat (ULM) itu. KRI Hasan Basri sendiri saat ini sebagai kapal markas dalam Operasi Gabungan Busur Ambalat-19 untuk pengamanan perbatasan di bawah kendali Gugus Tempur Laut Komando Armada II (Guspurla Koarmada II) yang bermarkas di Surabaya.
"Selain operasi pengamanan laut, kami juga punya tugas tambahan operasi SAR jika sewaktu-waktu dibutuhkan dalam kegiatan penyelamatan, evakuasi dan sebagainya," tandas John David yang mengomando KRI Hasan Basri sejak 20 Maret 2019.
Turut hadir dalam ziarah itu Asisten Logistik Guspurla Koarmada II Letkol Laut (T) Sulastono dan Paban Komplek Guspurla Koarmada II Letkol Laut (P) Andik Sanjaya serta Palaksa Lanal Banjarmasin Mayor Laut (P) M Hadi Cahyadi bersama jajaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019