Berlokasi jauh dari ibukota kabupaten dan dikelilingi warga desa berpenghasilan rendah tak berarti madrsyah ibtidaiyah negeri (MIN) 9 di Kabupaten Hulu Sungai Utara tak mampu berlaga ditingkat nasional.

MIN 9 di Desa Harus Kecamatan Amuntai Tengah mewakili Kalimantan Selatan pada lomba Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) tahun ini.

Kepala MIN 9 Khairati di Amuntai Kamis mengatakan, pihak sekolah berjuang membangun gedung sekolah yang cukup megah untuk ukuran pedesaan.

"Beranjak dari visi sekolah untuk menjadi sekolah yang berkualitas menghasilkan anak didik yang sehat jasmani, rohani dan peduli lingkungan saya bersama dewan guru, didukung masyarakat membangun sebuah sekolah UKS ini," ujar Hj. khairati.
 
Dokter cilik MIN 9 Desa Harus. (Eddy Abdillah)

Khairati mengatakan, betapa penting menetapkan visi dan misi sekolah kemudian kepala guru, dewan guru dan masyarakat bersinergi mewujudkannya.

Ia mengaku mengupayakan bantuan dari luar desa untuk membangun gedung sekolah yakni ke pemerintah provinsi Kalsel, karena jika mengandalkan pada lingkungan masyarakat tidak bisa.

"Siswa- siswi kami sekitar 40 persen adalah penerima bantuan sosial program keluarga harapan, jadi kebanyakan orang tua wali siswa tergolong keluarga tidak mampu," terangnya.

Diakuinya jumlah siswa siswi MIN 9 sangat sedikit hanya sebanyak 87 siswa karena jumlah penduduk di Desa Harus dan sekitarnya juga sedikit. Justru dengan jumlah siswa yang demikian memudahkan dalam pendidikannya sehingga para siswa sering berprestasi diberbagai event perlombaan ditingkat kabupaten maupun provinsi.
 
Tim penilai ikut senam peregangan bersama para siswa MIN 9. (Eddy Abdillah)

Kepala MIN 9 berterima kasih karena kemajuan pesat sekolahnya juga berkat sinergi dan kolaborasi berbagai unsur pemerintah daerah, khususnya dalam menjadikan MIN 9 sebagai sekolah sehat hingga menjadi wakil lomba UKS ke tingkat nasional.

Sebelumnya kepala sekolah MIN 9 ini juga sudah pernah membawa sekolah lainnya menjadi wakil UKS tingkat nasional, setelah pindah tugas kerja di MIN 9 kembali membawa sekolah yang dipimpinnya menjadi wakil UKS ke tingkat nasional.

Sementara tim penilai lomba UKS tingkat nasional memuji ruang UKS di MIN 9 sebagai ruang UKS yang bisa jadi percontohan sekolah lain.

"Komposisi, tata ruang dan kelengkapan ruang UKS di MIN 9 sangat bagus sehingga bagi sekolah sehat di Kalsel khususnya bisa jadi percontohan," ujar ketua tim penilai Lomba UKS dari Kementerian Agama  RI Abdurrahman Somad.
 
Ketua tim penilai Abdurrahman Somad berbincang dengan Wakil Bupati HSU H Husairi Abdi. (Eddy Abdillah)

Tim penilai juga memuji pengolahan air limbah di MIN 9, pengolahan limbah sampah serta ada juga pelatihan bikin kerajinan anyaman purun bagi siswa.

Secara keseluruhan, MIN 9 sudah mencapai kemajuan sehingga di akhir penilaian, hanya sedikit masukan dan saran yang diberikan tim penilaian dalam rangka pembinaannya.

"Jika sekolah ini masuk nominasi juara lomba sekolah sehat kemungkinan akan kami tinjau kembali sehingga berbagai kekurangan yang ada agar bisa diperbaiki," saran tim.
 
Kegiatan ceremoni penilaian dan pembinaan lomba UKS di MIN 9. (Eddy Abdillah)
 


Selama proses penilaian lomba, Wakil Bupati HSU selaku pembina UKS H.Husairi Abdi bersama Ketua TP PKK Hj Anisah Rasyidah Wahid dan wakil Ketua PKK turut menyaksikan jalannya penilaian hingga akhir.

Hadir pula Asisten I dan III, kepala Kemenag HSU, Kepala Dinas Kesehatan, Perhubungan, Kepala Perpustakaan dan Arsip Daerah, Sekretaris Kominfo, perwakilan SKPD lainnya, Camat Amuntai Tengah, kepala desa Harus  dan petugas kesehatan darI Puskesmas Sungai Malang serta tokoh masyarakat.

Baca juga: Sekolah di HSU empat tahun jadi finalis sekolah sehat Nasional
Baca juga: HSU raih prestasi seni pelajar tingkat nasional
Baca juga: HSU Pacu Sekolah Masuk Program Adiwiyata

Pewarta: Eddy Abdillah

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019