Oleh Syamsuddin Hasan

Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan mengungkapkan, Kota Banjarmasin pada April 2013 mengalami inflasi sebesar 0,04 persen.

Inflasi di Banjarmasin, karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,51 persen, ungkap Kepala BPS Kalsel Iskandar Zulkarnain, Rabu.

Selain itu, naiknya indeks kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,75 persen, lanjutnya dalam jumpa pers di Kantor BPS Kalsel, Jalan KS Tubun (Pekauman) Banjarmasin.

Kemudian kelompok kesehatan naik sebesar 0,01 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,40 persen.

Sementara kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0,55 persen, kelompok sandang 1,13 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,10 persen.

Sepuluh komoditas utama yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi selama April 2013, bawang merah, bahan bakar rumah tangga, gula pasir, pepaya, jeruk, pepes, cabe merah, cabe rawit, rokok kretek filter, terong panjang.

Sedangkan sepuluh komoditas utama yang menghambat terjadinya inflasi, bawang putih, ikan gabus, emas perhiasan, daging ayam ras, ikan asin telang, bayam, selar, sawi hijau, bensin, dan pisang.

Ibu kota Kalsel tersebut sampai April 2013 mengalami inflasi sebesar 1,81 persen, sedangkan dilihat dari inflasi y-o-y (bulan April 2012 terhadap bulan April 2013), secara umum Banjarmasin mengalami inflasi sebesar5,31 persen.

Jika dilihat dari kelompok pengeluarannya, inflasi y-o-y tertinggi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yaitu sebesar 8,17 persen dan terendah pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,66 persen.

Menurut komponennya, barang-barang yang harganya dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah (administered goods inflation) secara umum mengalami inflasi sebesar 0,89 persen.

Harga yang bergejolak (volatile goods inflation) deflasi sebesar 0,60 persen dan komponen inti (core inflation) mengalami inflasi sebesar 0,10 persen, demikian Iskandar. 

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013