Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI Kalimantan, Prof Udiansyah mengatakan perlu terobosan untuk meningkatkan Angka Partisipasi Pendidikan (APK) perguruan tinggi yang kini masih relatif cukup rendah.

Menurut dia, dalam perkembanganya pendidikan tinggi mengalami perkembangan cukup baik, akan  tetapi dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan indikator angka partisipasi kasar (APK) masih rendah.

"Sehingga perlu dilakukan terobosan dan inovasi untuk meningkatkan jumlah APK di seluruh perguruan tinggi,"katanya.

Pernyataan Udiansyah tersebut, sesuai dengan sambutan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang ia bacakan saat menjadi pembina upacara dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2019, di halaman kantor LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan, Kamis (02/5) 2019.

Baca juga: Dukung program Baznas, LLDIKTI XI serahkan zakat, infaq dan sedekah

Pada kegiatan yang diikuti seluruh pegawai, mahasiswa, dosen, hingga para pimpinan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Kota Banjarmasin, Kemenristekdikti mengangkat tema peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun ini yaitu mewujudkan “SDM Kompetitif, Inovatif, dan Berkarakter”.
. (Antaranews Kalsel/Humas Kopertis/Muhammad Adie Karya)

 
Menurut Udiansyah, tema ini relevan untuk menghadapi kondisi dunia yang berkembang menjadi semakin kompleks dengan kecepatan perubahan yang semakin pesat. 

Revolusi perangkat lunak telah mentranformasikan kegiatan ekonomi, dengan sebagian pekerjaan yang ada akan digantikan oleh otomatisasi.

Perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia terus mengalami perkembangan. 
Jumlah instansi pendidikan tinggi di Indonesia saat ini berjumlah 4.741. 
Namun, dengan penyelenggara sebanyak itu, angka partisipasi kasar pendidikan tinggi kita pada tahun 2018 masih 34,58%. 

Artinya, masih ada sekitar 65% anak-anak usia kuliah tidak mampu mengenyam pendidikan tinggi. 

"Kita harus melakukan terobosan dan inovasi untuk dapat meningkatkan jumlah mahasiswa di seluruh perguruan tinggi di Indonesia dengan mutu yang baik dan relevan dengan kebutuhan pembangunan dan pasar kerja," kata Udiansyah menyampaikan amanat Menteri Pendidikan.

Ia meneruskan, dalam rangka meningkatkan daya saing pendidikan tinggi, perguruan tinggi di Indonesia didorong untuk meningkatkan akreditasi institusi menjadi terakreditasi unggul (A).

Baca juga: Prof Udiansyah : Berantas korupsi dengan pendidikan antikorupsi

Upaya tersebut, antara lain dengan meningkatkan jumlah dan mutu penelitian dan publikasi, kerjasama pengembangan penelitian di tingkat nasional dan internasional dan memperbanyak prestasi mahasiswa hingga tingkat internasional.

 “Upaya itu dalam rangka memacu perguruan tinggi untuk masuk dalam jajaran universitas terbaik dunia," katanya. 

Program studi harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pasar dan didorong untuk terakreditasi unggul (A) dan selanjutnya didorong meraih akreditasi internasional. 
 
. (Antaranews Kalsel/Humas Kopertis/Muhammad Adie Karya)

Penerapan budaya mutu, tambah Udiansyah, harus dilakukan secara berkelanjutan sejalan dengan kebutuhan peningkatan kompetensi SDM yang adaptif dengan perkembangan jaman.

Peringatan Hardiknas ini telah diusung tema "SDM Kompetitif, Inovatif, dan Berkarakter". 

Dari tema tersebut SDM Indonesia yang diharapkan merespon kemajuan pendidikan serta ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mempunyai daya saing, inovatif dan berkarakter. 

Para dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa terus dikembangkan melalui peningkatan literasi pada data, literasi pada teknologi dan literasi pada manusia atau human. 

Urusan kemanusian menjadi sangat penting dalam menghadapi kompleksitas era revolusi industri 4.0 dan society 5.0. 

Baca juga: LLDikti Wilayah XI--KPK kerja sama pendidikan antikorupsi di PTS Kalimantan

Kemajuan teknologi menandakan majunya pendidikan dan ilmu pengetahuan yang tetap harus memartabatkan manusia dan mensejahterakan manusia dan bangsa Indonesia.

“Ada hal penting lainnya, kualitas manusia sebagai insan akademis berkaitan dengan pembangunan karakter, harus menjadi agenda prioritas bersama. 

Karakter manusia yang dibangun bercirikan dengan kemampuan menegakan kebenaran, kejujuran, keadilan, kebajikan, tanggung jawab dan cinta tanah air. 
Mewujudkan karakter SDM yang kuat disertai dengan mental anti-koruptif menjadi agenda sangat strategis untuk mewujudkan SDM berkualitas yang disertai oleh etos kerja cerdas, yang dibangun sejak mahasiswa dan dicontohkan oleh dosen dan pengelola perguruan tinggi. Humas LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan/Muhammad Adie Karya.

Baca juga: LLDIKTI Wilayah XI tingkatkan profesionalisme dosen Kalimantan

 

Pewarta: .

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019