Sadar akan pentingnya peran guru bimbingan konseling dalam pengembangan potensi peserta didik hingga merencanakan masa depan jadi motivasi Nurdiansyah kuliah jurusan ini.

Tak peduli meski orangtuanya hanya petani di Desa Hayub Kecamatan Haruai, Kabupaten Tabalong ia pun memilih kuliah di Universitas Islam Kalimantan di Kota Banjarbaru dengan jurusan BK.

 Sebelum mantap meneruskan kuliah jurusan Bimbingan Konseling pria kelahiran 5 April 1976 sempat berniat menjadi petani meneruskan usaha keluarganya.

Sekolah Pertanian Menengah Atas di Kota Banjarbaru jadi pilihannya saat lulus dari SMP Negeri 1 Haruai namun hanya bertahan satu tahun.

Baca juga: Mesiwah Pare Gumboh bentuk syukur Dayak Deah Balangan
. (Antaranews Kalsel/Istimewa)


 "Satu tahun di sekolah pertanian justru tidak betah dan melanjutkan ke SMA Negeri 1 Haruai," ungkap Nurdiansyah. Di bangku SMA ketertarikannya dengan bidang konseling mulai muncul saat melihat sosok guru BK yang jadi idolanya.

Nurdiansyah menilai guru BK yang jadi panutannya itu mampu memberi bimbingan siswa bermasalah sekaligus pendampingan bagi pengembangan diri.

Di tahun 1995 sampai 1999 Nurdiansyah pun menempuh pendidikan di Uniska Banjarbaru untuk mewuiudkan obsesinya sebagai guru Bimbingan Konseling.

"Lulus kuliah saya jadi guru honor untuk bimgam konseling dan mata pelajaran sosiologi di SMA Negeri Haruai," tutur Nurdiansyah.

Bapak tiga putra ini juga sempat mengabdi di Madrasah Tsanawiyah Desa Bilas sebagai guru BK dan Biologi termasuk menjadi guru bantu di SMP Negeri 1 Haruai.

Awal 2005 Nurdiansyah akhirnya lulus seleksi CPNS untuk formasi guru BK dan ditempatkan di SMP Negeri 6 Tanjung hingga sekarang.

Baca juga: Perpustakaan keliling YABN sarana tumbuhkan minat baca
 
Sejak jadi guru BK di SMP Negeri 6 Tanjung ia pun terpilih mengikuti pelatihan guru pelaksana anti narkoba yang diinisiasi Yayasan Adaro Bangun Negeri pada 2016.
 
. (Antaranews Kalsel/Istimewa)

Selama 10 hari YABN bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong memberikan materi terkait program KREATIF atau Komunitas Remaja Sehat dan Inspiratif.

 Ada 12 topik yang dibahas dalam program ini antara lain terkait HIV/AIDS, narkoba hingga relasi sosial remaja.

 "Melalui progam kreatif YABN ingin mengampanyekan pencegahan penyalahgunaan narkoba dengan di kalangan remaja dan pelajar," ungkap Nurdiansyah.

Program pelatihan serupa kembali diikuti Nurdiansyah pada 2017 dengan mendatangkan widyaiswara dari Pulau Jawa.

 Kemudian 2018 suami dari Fatma Widiyati ini mengikuti pelatihan pengenalan internet yang dilaksanakan YABN.

 Hasilnya Nurdiansyah pun dipercaya menjadi salah satu tenaga pengajar atau widyaiswara KREATIF untuk mendukung sosialisasi bahaya narkoba dan perilaku berpotensi tertular UIV/AIDS.

 Ia pun terobsesi siswa didiknya bisa berkembang secara optimal dan bisa mengambil keputusan sendiri.

 Termasuk bisa merealisasikan keputusan tersebut tanpa narkoba.

Sebagai pengajar KREATIF Nurdiansyah banyak memberikan penyuluhan internal di sejumlah sekolah termasuk menjadi pengajar bagi guru BK dari Kabupaten Tabalong, Balangan hingga Kalimantan Tengah.

Dengan harapan bisa membantu upaya pemerintah mengurangi penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja dan pelajar.

Baca juga: Warga Desa Binjai difasilitasi YABN bangun WC sehat

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019