Masa depan sepak bola putri Belanda diyakini bakal cerah menyusul perkembangan pesat yang mereka perlihatkan dengan menempati posisi runner-up Piala Dunia 2019 sebagai kelanjutan dari gelar juara Piala Eropa 2017 lalu, namun hal itu membutuhkan investasi serius untuk pengembangan pemain.
Meski kalah 0-2 oleh Amerika Serikat di partai final di Stadion Groupama, Lyon, Prancis, Minggu (7/7) malam WIB, Belanda tampil solid sepanjang turnamen.
"Saya pikir sejak 2017 kami telah melakukan pekerjaan dengan baik dan kami ingin sekali memenangi final ini tetapi lawan kami lebih baik hari ini," kata pelatih kepala Belanda, Sarina Wiegman, dalam jumpa pers purnalaga dilansir Reuters..
"Saya bangga berada di peringkat kedua di dunia tetapi kami masih dapat meningkat. Kami bertanding di Olimpiade untuk pertama kalinya dalam sejarah. Ada potensi besar di tim ini. Usia rata-rata kami di bawah 26, jadi banyak pemain yang bisa terus berkembang.
"Masa depan terlihat bagus, tetapi untuk lebih jauh lagi, kita perlu meningkatkan fasilitas kita untuk pengembangan lebih lanjut."
Belanda sempat menahan AS selama satu jam, tetapi penalti yang diberikan VAR pada menit ke-61 merusak peluang mereka. Setelah Megan Rapinoe mencetak gol melalui titik penalti, giliran Rose Lavelle menggandakan golnya setelah AS terus bermain menekan.
"Ini adalah final Piala Dunia kelima mereka (AS). Itulah perbedaan antara mereka dan kami," kata bek tengah Anouk Dekker kepada wartawan.
Belanda, sebaliknya, hanya bermain di Piala Dunia untuk kedua kalinya setelah sepak bola putri baru mendapatkan popularitas di negeri mereka menyusul kemenangan di Piala Eropa 2017 saat jadi tuan rumah.
Mereka juga akan mengambil bagian dalam Olimpiade untuk pertama kalinya di Tokyo tahun depan, berusaha untuk membuktikan kemajuan yang telah mereka raih.
"Saya juga berpikir di masa lalu, wanita tidak diterima di sepakbola, dan sekarang mereka sudah disambut dengan baik," kata Wiegman sambil menambahkan bahwa mereka perlu bekerja lebih keras untuk mendapatkan kesetaraan.
"Kami perlu mendorong lebih banyak wanita untuk terlibat dalam sepakbola. "
Bek Desiree van Lunteren percaya bahwa timnas putri Belanda akan semakin membaik jika para pemain terus bermain di luar negeri. Semua 11 pemain starter Belanda yang tampil di final tersebut, bermain di liga Eropa lainnya.
"Saya pikir jika Anda melihat dari mana Anda berasal, kami melakukannya dengan sangat baik. Itu hanya bisa menjadi lebih baik dan lebih baik," katanya.
"Banyak pemain bermain di luar Belanda, di mana kompetisi lebih baik. Semua pemain lebih bugar, mereka bermain lebih baik dan jika kami bermain sering lagi, maka empat tahun lagi kami bisa melakukannya dengan baik lagi," kata Wiegman menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Meski kalah 0-2 oleh Amerika Serikat di partai final di Stadion Groupama, Lyon, Prancis, Minggu (7/7) malam WIB, Belanda tampil solid sepanjang turnamen.
"Saya pikir sejak 2017 kami telah melakukan pekerjaan dengan baik dan kami ingin sekali memenangi final ini tetapi lawan kami lebih baik hari ini," kata pelatih kepala Belanda, Sarina Wiegman, dalam jumpa pers purnalaga dilansir Reuters..
"Saya bangga berada di peringkat kedua di dunia tetapi kami masih dapat meningkat. Kami bertanding di Olimpiade untuk pertama kalinya dalam sejarah. Ada potensi besar di tim ini. Usia rata-rata kami di bawah 26, jadi banyak pemain yang bisa terus berkembang.
"Masa depan terlihat bagus, tetapi untuk lebih jauh lagi, kita perlu meningkatkan fasilitas kita untuk pengembangan lebih lanjut."
Belanda sempat menahan AS selama satu jam, tetapi penalti yang diberikan VAR pada menit ke-61 merusak peluang mereka. Setelah Megan Rapinoe mencetak gol melalui titik penalti, giliran Rose Lavelle menggandakan golnya setelah AS terus bermain menekan.
"Ini adalah final Piala Dunia kelima mereka (AS). Itulah perbedaan antara mereka dan kami," kata bek tengah Anouk Dekker kepada wartawan.
Belanda, sebaliknya, hanya bermain di Piala Dunia untuk kedua kalinya setelah sepak bola putri baru mendapatkan popularitas di negeri mereka menyusul kemenangan di Piala Eropa 2017 saat jadi tuan rumah.
Mereka juga akan mengambil bagian dalam Olimpiade untuk pertama kalinya di Tokyo tahun depan, berusaha untuk membuktikan kemajuan yang telah mereka raih.
"Saya juga berpikir di masa lalu, wanita tidak diterima di sepakbola, dan sekarang mereka sudah disambut dengan baik," kata Wiegman sambil menambahkan bahwa mereka perlu bekerja lebih keras untuk mendapatkan kesetaraan.
"Kami perlu mendorong lebih banyak wanita untuk terlibat dalam sepakbola. "
Bek Desiree van Lunteren percaya bahwa timnas putri Belanda akan semakin membaik jika para pemain terus bermain di luar negeri. Semua 11 pemain starter Belanda yang tampil di final tersebut, bermain di liga Eropa lainnya.
"Saya pikir jika Anda melihat dari mana Anda berasal, kami melakukannya dengan sangat baik. Itu hanya bisa menjadi lebih baik dan lebih baik," katanya.
"Banyak pemain bermain di luar Belanda, di mana kompetisi lebih baik. Semua pemain lebih bugar, mereka bermain lebih baik dan jika kami bermain sering lagi, maka empat tahun lagi kami bisa melakukannya dengan baik lagi," kata Wiegman menambahkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019