Sebanyak 44 perguruan tinggi bakal mengupas berbagai persoalan bangsa dalam Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) 2019 Wilayah III (DKI Jakarta) di Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) Jakarta yang berlangsung antara 4-6 Juli.
Wakil Rektor I Uhamka Prof Dr Abd Rahman A. Ghani dalam siaran persnya di Jakarta, Sabtu mengatakan, KDMI merupakan program yang digelar di bawah Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam berdebat tentang berbagai persoalan bangsa.
Rahman menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan kepada Uhamka untuk menjadi tuan rumah penyelenggara KDMI 2019 itu.
Perguruan tinggi yang menjadi peserta KDMI Wilayah III tersebut antara lain Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Terbuka, Universitas Al Azhar, Universitas Gunadarma, Universitas Nasional, Unkris, IISIP, UPH, UBL, Binus, UKI, Yarsi, UMB, termasuk Uhamka.
Baca juga: 125 mahasiswa ULM KKN di Kecamatan Jorong
"KDMI merupakan kegiatan yang positif dan penting untuk para generasi muda dalam meningkatkan kompetensi yang bersifat global," kata Rahman.
Manfaat yang diperoleh mahasiswa dari ajang ini antara lain, dapat mengembangkan wawasan luas, kecakapan bahasa untuk berkomunikasi, keterampilan menganalisis, keberanian membuat keputusan, berpikir kritis dan logis, membentuk rasa kepercayaan diri, mengembangkan jejaring, dan yang lebih utama dapat memupuk rasa persatuan dan kesatuan kebangsaan dan kebhinekaan, kata Rahman.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III (DKI Jakarta) Dr M Samsuri menyampaikan, ajang ini digelar untuk meningkatkan kapasitas generasi muda dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.
KDMI ini bertujuan untuk melatih kreativitas mahasiswa, mengasah ide dan gagasan, meningkatkan kemampuan menembus ketidakpastian, menghadapi tantangan, memanfaatkan peluang serta meraih kesuksesan, ujarnya.
Baca juga: ULM gaungkan 8 area perubahan reformasi birokrasi
Menurutnya, dalam menghadapi tantangan di masa depan, terdapat 4C modal yang harus dimiliki oleh mahasiswa dalam kompetisi debat, yaitu kemampuan berkolaborasi (collaboration), komunikasi (communication), berpikir kritis (critical) dan kreativitas (creativity).
Pada 6 Juli ini tim juri akan mengumumkan pemenang hasil kompetisi di babak penyisihan KDMI Wilayah III untuk kemudian dilanjutkan ke babak semifinal dan final.
Sebelum dilaksanakannya KDMI 2019 di Aula Ahmad Dahlan Kampus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uhamka itu, pada Mei lalu diselenggarakan Kompetisi Debat Mahasiswa (Kodema) yang diikuti oleh 36 tim dengan jumlah peserta 108 mahasiswa Uhamka yang kemudian menghasilkan beberapa mahasiswa yang terpilih menjadi pendebat terbaik untuk diajukan ke KDMI.
Baca juga: ULM teliti potensi sungai untuk pengembangan wisata Banjarmasin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Wakil Rektor I Uhamka Prof Dr Abd Rahman A. Ghani dalam siaran persnya di Jakarta, Sabtu mengatakan, KDMI merupakan program yang digelar di bawah Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam berdebat tentang berbagai persoalan bangsa.
Rahman menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan kepada Uhamka untuk menjadi tuan rumah penyelenggara KDMI 2019 itu.
Perguruan tinggi yang menjadi peserta KDMI Wilayah III tersebut antara lain Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Terbuka, Universitas Al Azhar, Universitas Gunadarma, Universitas Nasional, Unkris, IISIP, UPH, UBL, Binus, UKI, Yarsi, UMB, termasuk Uhamka.
Baca juga: 125 mahasiswa ULM KKN di Kecamatan Jorong
"KDMI merupakan kegiatan yang positif dan penting untuk para generasi muda dalam meningkatkan kompetensi yang bersifat global," kata Rahman.
Manfaat yang diperoleh mahasiswa dari ajang ini antara lain, dapat mengembangkan wawasan luas, kecakapan bahasa untuk berkomunikasi, keterampilan menganalisis, keberanian membuat keputusan, berpikir kritis dan logis, membentuk rasa kepercayaan diri, mengembangkan jejaring, dan yang lebih utama dapat memupuk rasa persatuan dan kesatuan kebangsaan dan kebhinekaan, kata Rahman.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III (DKI Jakarta) Dr M Samsuri menyampaikan, ajang ini digelar untuk meningkatkan kapasitas generasi muda dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.
KDMI ini bertujuan untuk melatih kreativitas mahasiswa, mengasah ide dan gagasan, meningkatkan kemampuan menembus ketidakpastian, menghadapi tantangan, memanfaatkan peluang serta meraih kesuksesan, ujarnya.
Baca juga: ULM gaungkan 8 area perubahan reformasi birokrasi
Menurutnya, dalam menghadapi tantangan di masa depan, terdapat 4C modal yang harus dimiliki oleh mahasiswa dalam kompetisi debat, yaitu kemampuan berkolaborasi (collaboration), komunikasi (communication), berpikir kritis (critical) dan kreativitas (creativity).
Pada 6 Juli ini tim juri akan mengumumkan pemenang hasil kompetisi di babak penyisihan KDMI Wilayah III untuk kemudian dilanjutkan ke babak semifinal dan final.
Sebelum dilaksanakannya KDMI 2019 di Aula Ahmad Dahlan Kampus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uhamka itu, pada Mei lalu diselenggarakan Kompetisi Debat Mahasiswa (Kodema) yang diikuti oleh 36 tim dengan jumlah peserta 108 mahasiswa Uhamka yang kemudian menghasilkan beberapa mahasiswa yang terpilih menjadi pendebat terbaik untuk diajukan ke KDMI.
Baca juga: ULM teliti potensi sungai untuk pengembangan wisata Banjarmasin
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019