Badan Pusat Statistik mencatat, tingkat inflasi di Provinsi Kalimantan Selatan yang berasal dari gabungan Kota Banjarmasin dan Kota Tanjung, Kabupaten Tabalong pada bulan Juni sebesar 0,27 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik Kalsel Diah Utami di Kota Banjarbaru, Senin mengatakan, inflasi di Kota Banjarmasin sebesar 0,29 persen, sedangkan di Kota Tanjung terjadi deflasi sebesar 0,10 persen.

"Laju inflasi kumulatif di Kota Banjarmasin Juni 2019 terhadap Desember 2018 sebesar 3,20 persen, sedangkan laju inflasi kumulatif di Kota Tanjung 1,52 persen," ujarnya.

Disebutkan, komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi di Banjarmasin antara lain beras, emas perhiasan, ikan bakar, ikan kembung/gembung dan rokok kretek. 

Sedangkan, komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain angkutan udara, ikan gabus, telur ayam ras, ikan patin dan angkutan laut. 

"Inflasi di Kota Banjarmasin karena kenaikan Indeks Harga Konsumen dari 138,47 pada bulan Mei menjadi 138,87 bulan Juni, sedangkan deflasi di Tanjung dari 136,08 menjadi 135,95," ucapnya.

Sedangkan, di Kota Tanjung komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi bulan Juni antara lain daging ayam ras, jeruk, bayam, bawang putih dan semangka. 

Sementara, komoditas yang mengalami kenaikan harga dengan andil inflasi tertinggi antara lain kacang panjang, bawang putih dan bawang merah, beras, ketimun, dan cabai merah. 

Badan Pusat Statistik juga mencatat, 
76 dari 82 kota menghitung indeks harga konsumen mengalami inflasi, enam kota deflasi. Inflasi tertinggi Kota Manado 3,60 persen dan terendah Kota Singaraja 0,02 persen. 
 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019