DPRD Kotabaru, Kalimantan Selatan, meminta agar pemerintah kabupaten setempat segeramemetakan daerah rawan bencana untuk melakukan antisipasi penanganan yang tepat terhadap bencana yang terjadi.

Wakil Ketua DPRD Kotabaru, Muhammad Arif, Selasa mengatakan, Kabupaten Kotabaru merupakan daerah kepulauan yang sangat besar potensi kekayaan alamnya, namun juga termasuk daerah rawan bencana.

Seperti banjir yang sering terjadi di kawasan perkotaan antara lain di Jalan Agus Salim, Jalan veteran dan beberapa daerah lainnya.

Selain itu, peristiwa banjir yang baru saja terjadi yakni banjir dan tanah longsor di Desa Gunung Sari yang mengakibatkan rumah warga rusak parah, karena terseret air dan tertimbun tanah longsor.

"Setelah kejadian di Desa Gunung Sari itu, saya langsung meninjau lokasi, saya menduga, salah satu penyebab terjadinya banjir karena tidak 
berfungsinya saluran air di daerah tersebut," katanya.

Menurut Arif, bencana banjir, tanah longsor dan kebakaran lahan yang sering terjadi, selain karena kondisi alam, kebanyakan juga karena disebabkan oleh ulah manusia.

Oleh sebab itu, legislator yang kini terpilih lagi duduk di parlemen Kotabaru periode 2019-2024 ini meminta, Pemerintah Kabupaten Kotabaru, melalui instansi terkait segera menyusun peta rawan bencana, sehingga lebih mudah untuk mengantisipasi dan menangani bencana tersebut.

Selain itu, dia juga berharap, pemerintah lebih optimal menyosialisasikan berbagai program lingkungan dan penanggulangan bencana kepada masyarakat.

Menurut dia, kampanye dengan mengusung kesadaran bagi masyarakat  atas pemeliharaan lingkungan, berikut pembuatan program-program pendukung dalam menyadarkan masyarakat sangat penting terus dilakukan.

Langkah nyata menyadarkan masyarakat untuk berprilaku hidup sehat dan benar dalam memelihara lingkungan, misalnya tidak membuang sampah sembarangan atau di sungai dan tidak membakar lahan sembarangan.

"Meski sebagian orang menganggap itu hal kecil, tapi jika menjadikan hal positif itu menjadi kebiasaan, maka dampak besar akan dirasakan bagi masyarakat dan lingkungannya," katanya.



 

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019