Korps Marinir TNI AL-Marinir Amerika Serikat menggelar latihan bersama, dalam rangka penanganan bencana alam, di Bhumi Marinir Gedangan, Sidoarjo bertajuk Marine Tactical Warfare Simulation (MTWS) Non-Combatant Evacuation Operation (NEO) Tahun Anggaran 2019, Senin.
Latihan bersama tersebut secara resmi dibuka oleh Komandan Brigif 2 Marinir Kolonel Marinir Agus Gunawan Wibisono, S.H., M.M. mewakili Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono, M.Tr (Han).
Dalam amanatnya yang dibacakan Komandan Brigif 2 Marinir, Komandan Korps Marinir mengatakan, penyelenggaraan kegiatan latihan bersama antara Korps Marinir TNI AL dengan United States Marine Corps (USMC) / United States For Marine Pasific (US MARFORPAC), merupakan kerjasama bilateral bidang pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Amerika Serikat yang telah berjalan cukup lama.
"Tema latihan bersama Marinir Indonesia-Amerika, lanjutnya yaitu "TNI AL/Kormar melaksanakan Latma Marine Tactical Warfare Simulation (MTWS) Non-Combatant Evacuation Operation (NEO) Tahun Anggaran 2019 Bersama USMC di Sidoarjo dalam rangka meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan keahlian dalam proses perencanaan operasi militer serta meningkatkan hubungan kerjasama antara Kormar dengan USMC (Marines Brotherhood)," katanya.
Ia mengatakan, dengan dilaksanakan latihan ini, TNI AL dalam hal ini Korps Marinir dapat memperoleh manfaat dalam upaya meningkatkan kemampuan, keterampilan dan keahlian bagi para personelnya dalam Marine Tactical Warfare simulations (MTWS).
"Khususnya dalam memahami konsep operasi dan menguasai prosedur perencanaan operasi Non Combatant Evacuation Opration (NEO) pada operasi Amfibi, guna mewujudkan pencapaian tugas secara maksimal sebagai Pasukan pendarat Amfibi," katanya.
Dalam kesempatan tersebut Komandan Korps Marinir mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Amerika Serikat dalam hal ini ODC atas kerjasama dan perencanaan latihan yang telah dilaksanakan sebelumnya, juga kepada Sopsal Mabesal yang telah ikut bersama-sama merencanakan dan menyiapkan, sehingga latihan dapat terselenggara.
Kepada delegasi USMC, orang nomor satu di Korps Marinir itu menyampaikan ucapan selamat datang di Indonesia khususnya di Kesatrian Marinir R.Suhadi Gedangan, Sidoarjo yang merupakan basis para Petarung jajaran Pasmar 2 Korps Marinir Indonesia.
Sebelum mengakhiri amanatnya, Dankormar menekankan kepada seluruh peserta latihan agar melaksanakan latihan dengan penuh motivasi dan dedikasi yang tinggi serta memiliki rasa tanggung jawab, mengutamakan faktor keamanan personel dan material sebagai prioritas utama untuk mencapai Zero Accident dan menciptakan hubungan personal atau silaturahmi antara sesama Marinir guna mewujudkan "Marines Brotherhood".
Sementara itu, Mayor Marinir Eko Budi Prasetyo selaku Perwira Pelaksana Latihan (Palaklat) mengatakan latihan bersama tersebut akan berlangsung hingga 29 Juni 2019 di Balai Prajurit (Bapra) Brigif 2 Marinir dengan peserta latihan sejumlah 50 orang, dengan rincian 35 prajurit Korps Marinir TNI AL, 10 prajurit USMC dan 5 orang Observer dari Mabesal dan Kormar.
Materi yang dilatihkan, lanjutnya, meliputi Miltary Decision Making Process (MDMP), Marines Corps Planning Process (MCPP), Sistem kerja simulator, Kerjasama TNI AL / Korps Marinir dan USMC dalam kegiatan operasi bencana alam, Standar operasi pasukan Multinasional dan Perencanaan serta pelaksanaan sebuah operasi.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Pasintel Brigif 2 Mar Letkol Mar Beni Rahim, S.Sos, Pasops Letkol Mar Argo Setiyono, Paspers Letkol Mar Mujiburrahman dan Perwira Sops Kormar Mayor Marinir Bastian.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Latihan bersama tersebut secara resmi dibuka oleh Komandan Brigif 2 Marinir Kolonel Marinir Agus Gunawan Wibisono, S.H., M.M. mewakili Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono, M.Tr (Han).
Dalam amanatnya yang dibacakan Komandan Brigif 2 Marinir, Komandan Korps Marinir mengatakan, penyelenggaraan kegiatan latihan bersama antara Korps Marinir TNI AL dengan United States Marine Corps (USMC) / United States For Marine Pasific (US MARFORPAC), merupakan kerjasama bilateral bidang pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Amerika Serikat yang telah berjalan cukup lama.
"Tema latihan bersama Marinir Indonesia-Amerika, lanjutnya yaitu "TNI AL/Kormar melaksanakan Latma Marine Tactical Warfare Simulation (MTWS) Non-Combatant Evacuation Operation (NEO) Tahun Anggaran 2019 Bersama USMC di Sidoarjo dalam rangka meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan keahlian dalam proses perencanaan operasi militer serta meningkatkan hubungan kerjasama antara Kormar dengan USMC (Marines Brotherhood)," katanya.
Ia mengatakan, dengan dilaksanakan latihan ini, TNI AL dalam hal ini Korps Marinir dapat memperoleh manfaat dalam upaya meningkatkan kemampuan, keterampilan dan keahlian bagi para personelnya dalam Marine Tactical Warfare simulations (MTWS).
"Khususnya dalam memahami konsep operasi dan menguasai prosedur perencanaan operasi Non Combatant Evacuation Opration (NEO) pada operasi Amfibi, guna mewujudkan pencapaian tugas secara maksimal sebagai Pasukan pendarat Amfibi," katanya.
Dalam kesempatan tersebut Komandan Korps Marinir mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Amerika Serikat dalam hal ini ODC atas kerjasama dan perencanaan latihan yang telah dilaksanakan sebelumnya, juga kepada Sopsal Mabesal yang telah ikut bersama-sama merencanakan dan menyiapkan, sehingga latihan dapat terselenggara.
Kepada delegasi USMC, orang nomor satu di Korps Marinir itu menyampaikan ucapan selamat datang di Indonesia khususnya di Kesatrian Marinir R.Suhadi Gedangan, Sidoarjo yang merupakan basis para Petarung jajaran Pasmar 2 Korps Marinir Indonesia.
Sebelum mengakhiri amanatnya, Dankormar menekankan kepada seluruh peserta latihan agar melaksanakan latihan dengan penuh motivasi dan dedikasi yang tinggi serta memiliki rasa tanggung jawab, mengutamakan faktor keamanan personel dan material sebagai prioritas utama untuk mencapai Zero Accident dan menciptakan hubungan personal atau silaturahmi antara sesama Marinir guna mewujudkan "Marines Brotherhood".
Sementara itu, Mayor Marinir Eko Budi Prasetyo selaku Perwira Pelaksana Latihan (Palaklat) mengatakan latihan bersama tersebut akan berlangsung hingga 29 Juni 2019 di Balai Prajurit (Bapra) Brigif 2 Marinir dengan peserta latihan sejumlah 50 orang, dengan rincian 35 prajurit Korps Marinir TNI AL, 10 prajurit USMC dan 5 orang Observer dari Mabesal dan Kormar.
Materi yang dilatihkan, lanjutnya, meliputi Miltary Decision Making Process (MDMP), Marines Corps Planning Process (MCPP), Sistem kerja simulator, Kerjasama TNI AL / Korps Marinir dan USMC dalam kegiatan operasi bencana alam, Standar operasi pasukan Multinasional dan Perencanaan serta pelaksanaan sebuah operasi.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Pasintel Brigif 2 Mar Letkol Mar Beni Rahim, S.Sos, Pasops Letkol Mar Argo Setiyono, Paspers Letkol Mar Mujiburrahman dan Perwira Sops Kormar Mayor Marinir Bastian.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019