Kampung ketupat di kelurahan Sungai Baru, Banjarmasin jelang lebaran "H" minus satu "diserbu warga yang datang dari Kota Banjarmasin dan sekitarnya untuk membeli ketupat atau lontong menyambut lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1440 Hijriyah atau bertepatan Rabu, 5 Juni 2019.
"Sejak satu minggu jelang lebaran sudah ramai pembeli lontong dan ketupat yang datang ke sentra pembuatan ketupat di Sungai baru dan puncaknya hari ini," kata Arbainah di Banjarmasin, Rabu.
Dia menambahkan, bahkan ratusan warga keluar masuk membeli keperluan berbagai jenis makanan berbahan dasar beras tersebut dalam rangka menyamnut lebaran untuk menjamu handai taulan atau tetangga yang datang.
Menurut pemilik agen ketupat 'Zidan Qubra' ini puluhan penjual di sepanjang Kelurahan Sungai Baru, Banjarmasin Tengah tersebut rata-rata menjual ketupat sekitar 300 biji perhari, selain untuk keperluan dimakan sendiri ada juga untuk dijual lagi.
Dijelaskan, para pembeli yang datang berbondong-bondong tersebut datang dari Banjarmasin sekitarnya bahkan juga dari luar kota, karena ketupat buatan dari Sungai Baru tersebut memiliki kekhasan yaitu tidak mudah basi, hingga sampai tiga hari karena menggunakan beras pilihan asli dari Kalimantan Selatan.
Bahrul Maji, salah satu pembeli mengatakan setiap kali ingin membeli ketupat atau lontong untuk menjamu tamu saat lebaran selalu membeli ke sentra Sungai Baru.
"Ya, selalu membeli ke Sungai Baru karena sudah terkenal enak dan tak mudah basi, selain itu jaraknya dengan rumah tidak terlalu jauh," kata Bahrul yang datang dari Kecamatan Banjarmasin Timur.
Dari pantauan puluhan lapak atau kios berjejer menjual ketupat yaitu ketupat untuk masakan khas soto Banjar dengan bungkus daun nipah dan ketupat Kandangan dengan bungkus daun kelapa muda atau janur sedangkan untuk lontong berbentuk panajang dengan bungkus daun pisang.
Lengkap pula dengan berbagai rasa sambal atau bumbu yang dikemas dalam kantong plastik putih, khusus untuk bumbu kuah soto Banjar bisa juga digunakan untuk nasi sop khas masakan Banjar di atasnya ditaburi bawah goreng dan suwiran danging ayam kampung. Lontong digunakan warga Banjarmasin untuk gado-gado dan campuran makan sate.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Sejak satu minggu jelang lebaran sudah ramai pembeli lontong dan ketupat yang datang ke sentra pembuatan ketupat di Sungai baru dan puncaknya hari ini," kata Arbainah di Banjarmasin, Rabu.
Dia menambahkan, bahkan ratusan warga keluar masuk membeli keperluan berbagai jenis makanan berbahan dasar beras tersebut dalam rangka menyamnut lebaran untuk menjamu handai taulan atau tetangga yang datang.
Menurut pemilik agen ketupat 'Zidan Qubra' ini puluhan penjual di sepanjang Kelurahan Sungai Baru, Banjarmasin Tengah tersebut rata-rata menjual ketupat sekitar 300 biji perhari, selain untuk keperluan dimakan sendiri ada juga untuk dijual lagi.
Dijelaskan, para pembeli yang datang berbondong-bondong tersebut datang dari Banjarmasin sekitarnya bahkan juga dari luar kota, karena ketupat buatan dari Sungai Baru tersebut memiliki kekhasan yaitu tidak mudah basi, hingga sampai tiga hari karena menggunakan beras pilihan asli dari Kalimantan Selatan.
Bahrul Maji, salah satu pembeli mengatakan setiap kali ingin membeli ketupat atau lontong untuk menjamu tamu saat lebaran selalu membeli ke sentra Sungai Baru.
"Ya, selalu membeli ke Sungai Baru karena sudah terkenal enak dan tak mudah basi, selain itu jaraknya dengan rumah tidak terlalu jauh," kata Bahrul yang datang dari Kecamatan Banjarmasin Timur.
Dari pantauan puluhan lapak atau kios berjejer menjual ketupat yaitu ketupat untuk masakan khas soto Banjar dengan bungkus daun nipah dan ketupat Kandangan dengan bungkus daun kelapa muda atau janur sedangkan untuk lontong berbentuk panajang dengan bungkus daun pisang.
Lengkap pula dengan berbagai rasa sambal atau bumbu yang dikemas dalam kantong plastik putih, khusus untuk bumbu kuah soto Banjar bisa juga digunakan untuk nasi sop khas masakan Banjar di atasnya ditaburi bawah goreng dan suwiran danging ayam kampung. Lontong digunakan warga Banjarmasin untuk gado-gado dan campuran makan sate.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019