Ujian Nasional (UN) tingkat SLTA yang diselenggarakan 15-18 April 2013 bakal dilaksanakan jauh lebih ketat karena setiap peserta ujian yang berada dalam satu ruangan bakal mendapatkan soal yang berbeda
Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan, Hamka, di Banjarmasin, Selasa mengatakan, pelaksanaan UN 2013 ini dilaksanakan dengan pola baru, antara lain dalam satu ruangan terdapat 20 peserta UN dan akan dengan jumlah paket sebanyak 20.
"Jadi dalam setiap ruangan ujian ditetapkan 20 anak dengan 20 paket soal yang berbeda," katanya.
Hal tersebut, tambah Amka, disampaikan dalam sosialisasi Kementerian Pendidikan pada akhir Februari, pola soal UN 2013 adalah setiap peserta ujian akan memperoleh soal ujian yang berbeda namun bobot materi ujian tetap sama..
Dengan demikian, kata Amka, tidak ada lagi kecurangan pelaksanaan UN karena anak maupun guru tidak bisa memberikan bocoran jawaban terhadap soal yang dikerjakan, karena soal ujian antara murid satu dengan yang lainnya tidak sama.
Selain itu, kata dia, antara lembar soal dengan lembar jawaban juga menjadi satu, sehingga tidak akan ada jawaban atau lembar soal yang tertukar.
"Praktiknya, setiap anak akan mendapatkan soal dengan nomor sesuai dengan nomor meja yang ditempel sebelum pelaksanaan UN," katanya.
Ketatnya pola UN saat ini, kata dia, menjadi salah satu strategi untuk mewujudkan tujuan penyelenggaraan UN untuk menguji kejujuran dan kemandirian siswa.
Model tersebut, kata dia, berbeda dengan 2012 yang masih melaksanakan pola setiap 20 anak mendapatkan 5 paket yang berbeda, artinya masih ada beberapa anak yang mendapatkan soal yang sama, sehingga tidak menutup kemungkinan untuk bisa saling membantu jawaban ujian.
Tentang bobot soal, kata dia, yaitu 20 persen katagori susah, 70 persen katagori sedang dan 10 persen mudah.
"Walaupun soal tidak sama, tapi tingkat kemudahan maupun kesulitan antara soal satu dengan yang lainnya tetap sama," katanya.
Kendati UN dilaksanakan dengan lebih ketat, kata Amka, diharapkan siswa, guru maupun orangatua tidak panik, tetapi melakukan persiapan dengan lebih baik, melalui latihan baik dilakukan diri sendiri maupun sekolah, sehingga ujian bisa berjalan dengan lebih baik dengan hasil sesuai diharapkan.
Sedangkan nilai kelulusan masih sama dengan 2012 yaitu 5,5 dengan ketentuan tidak boleh ada mata pelajaran yang mendapatkan nilai di bawah empat.
"Kendati yang lainnya nilai delapan, tetapi ada mata ujian yang nilainya di bawah empat tetap tidak lulus," katanya.
Karena kejujuran dan bobot dan kualitas hasil UN diyakini jauh lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya, maka nilai UN 2013 akan menjadi salah satu syarat masuk perguruan tinggi negeri.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, hasil UN tidak berpengaruh terhadap kelulusan seseorang untuk masuk perguruan tinggi favorit./D
Selain itu, kata dia, antara lembar soal dengan lembar jawaban juga menjadi satu, sehingga tidak akan ada jawaban atau lembar soal yang tertukar.
"Praktiknya, setiap anak akan mendapatkan soal dengan nomor sesuai dengan nomor meja yang ditempel sebelum pelaksanaan UN," katanya.
Ketatnya pola UN saat ini, kata dia, menjadi salah satu strategi untuk mewujudkan tujuan penyelenggaraan UN untuk menguji kejujuran dan kemandirian siswa.
Model tersebut, kata dia, berbeda dengan 2012 yang masih melaksanakan pola setiap 20 anak mendapatkan 5 paket yang berbeda, artinya masih ada beberapa anak yang mendapatkan soal yang sama, sehingga tidak menutup kemungkinan untuk bisa saling membantu jawaban ujian.
Tentang bobot soal, kata dia, yaitu 20 persen katagori susah, 70 persen katagori sedang dan 10 persen mudah.
"Walaupun soal tidak sama, tapi tingkat kemudahan maupun kesulitan antara soal satu dengan yang lainnya tetap sama," katanya.
Kendati UN dilaksanakan dengan lebih ketat, kata Amka, diharapkan siswa, guru maupun orangatua tidak panik, tetapi melakukan persiapan dengan lebih baik, melalui latihan baik dilakukan diri sendiri maupun sekolah, sehingga ujian bisa berjalan dengan lebih baik dengan hasil sesuai diharapkan.
Sedangkan nilai kelulusan masih sama dengan 2012 yaitu 5,5 dengan ketentuan tidak boleh ada mata pelajaran yang mendapatkan nilai di bawah empat.
"Kendati yang lainnya nilai delapan, tetapi ada mata ujian yang nilainya di bawah empat tetap tidak lulus," katanya.
Karena kejujuran dan bobot dan kualitas hasil UN diyakini jauh lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya, maka nilai UN 2013 akan menjadi salah satu syarat masuk perguruan tinggi negeri.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, hasil UN tidak berpengaruh terhadap kelulusan seseorang untuk masuk perguruan tinggi favorit./D
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013