Sebanyak enam daerah di Provinsi Kalimantan Tengah nomine sebagai kabupaten dan kota layak anak tingkat nasional pada 2019.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kalteng ADM Tangkudung di Palangka Raya, Senin, mengatakan enam daerah nomine nasional itu baru pertama kali terjadi di Provinsi Kalteng.
Terkait dengan keterpilihan sebagai kabupaten atau kota layak anak tingkat nasional tahun ini, kata dia, menunggu pengumuman pada 23 Juli 2019 di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Pengumumannya itu bertepatan dengan Forum Anak Nasional di Makassar. Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo rencananya yang akan mengumumkan langsung," kata Tangkudung yang akrab dipanggl Rian itu.
Sebanyak enam daerah di Kalteng yang nomine kabupaten dan kota layak anak tingkat nasional itu, yakni Kabupaten Katingan dengan skor 659.90, Lamandau (641.55), Pulang Pisau (583.17), Kotawaringin Barat (570.05), Barito Selatan (538.60), dan Kota Palangka Raya (523.46).
Rian mengaku pencapaian tersebut masih harus terus dipacu sebab Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menargetkan dua tahun ke depan minimal 10 kabupaten dan kota di provinsi itu nomine layak anak tingkat nasional.
"Bapak Gubernur Sugianto Sabran bahkan mengharapkan pada 2021, seluruh kabupaten/kota di Kalteng sekalipun tidak masuk nominasi, setidaknya sudah memenuhi kabupaten/kota layak anak," ucapnya.
Selain menargetkan kabupaten/kota layak anak, Gubernur Kalteng Sugianto juga memerintahkan Forum Anak Daerah di provinsi itu diikutkan dalam rangkaian proses musyawarah rencana pembangunan daerah (musrenbangda) tahun ini, sekaligus mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik.
Dia mengatakan Dinas P3APPKB Kalteng juga telah menyelenggarakan pertemuan Forum Anak Daerah (FAD) pada April 2019 yang menghasilkan Suara Anak Kalimantan Tengah.
"Sesuai petunjuk Bapak Gubernur Sugianto Sabran, kami juga meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan badan publik yang baik," demikian Rian Tangkudung.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kalteng ADM Tangkudung di Palangka Raya, Senin, mengatakan enam daerah nomine nasional itu baru pertama kali terjadi di Provinsi Kalteng.
Terkait dengan keterpilihan sebagai kabupaten atau kota layak anak tingkat nasional tahun ini, kata dia, menunggu pengumuman pada 23 Juli 2019 di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Pengumumannya itu bertepatan dengan Forum Anak Nasional di Makassar. Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo rencananya yang akan mengumumkan langsung," kata Tangkudung yang akrab dipanggl Rian itu.
Sebanyak enam daerah di Kalteng yang nomine kabupaten dan kota layak anak tingkat nasional itu, yakni Kabupaten Katingan dengan skor 659.90, Lamandau (641.55), Pulang Pisau (583.17), Kotawaringin Barat (570.05), Barito Selatan (538.60), dan Kota Palangka Raya (523.46).
Rian mengaku pencapaian tersebut masih harus terus dipacu sebab Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menargetkan dua tahun ke depan minimal 10 kabupaten dan kota di provinsi itu nomine layak anak tingkat nasional.
"Bapak Gubernur Sugianto Sabran bahkan mengharapkan pada 2021, seluruh kabupaten/kota di Kalteng sekalipun tidak masuk nominasi, setidaknya sudah memenuhi kabupaten/kota layak anak," ucapnya.
Selain menargetkan kabupaten/kota layak anak, Gubernur Kalteng Sugianto juga memerintahkan Forum Anak Daerah di provinsi itu diikutkan dalam rangkaian proses musyawarah rencana pembangunan daerah (musrenbangda) tahun ini, sekaligus mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik.
Dia mengatakan Dinas P3APPKB Kalteng juga telah menyelenggarakan pertemuan Forum Anak Daerah (FAD) pada April 2019 yang menghasilkan Suara Anak Kalimantan Tengah.
"Sesuai petunjuk Bapak Gubernur Sugianto Sabran, kami juga meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan badan publik yang baik," demikian Rian Tangkudung.
Editor : Imam Hanafi
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019