Bank Kalsel terus berupaya mengantisipasi peredaran uang palsu terutama saat Ramadhan dan menjelang lebaran.
Direktur Utama Bank Kalsel Agus Syabarrudin di Banjarmasin, Selasa mengatakan, salah satu langkah untuk mencegah peredaran uang palsu adalah dengan menyortir secara ketat uang masuk maupun keluar dari Bank Kalsel.
Pengawasan ketat juga dilakukan saat petugas memasukkan uang ke mesin ATM.
Bahkan untuk menjamin agar uang di dalam mesin ATM tidak ada uang palsu, Bank Kalsel selalu memasukkan uang ke mesin ATM oleh karyawan sendiri.
"Kami tidak memanfaatkan pihak ketiga untuk memasukkan uang ke mesin ATM yang tersedia, di seluruh wilayah Kalsel," katanya.
Bank Kalsel juga membuka penukaran uang pecahan di seluruh cabang Bank Kalsel, termasuk di beberapa titik pasar Ramadhan, bekerja sama dengan dinas perdagangan. Hal itu, juga sebagai upaya mengantisipasi peredaran uang palsu.
Sebagaimana diketahui, tingkat kebutuhan masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli selama Ramadhan dan Idul Fitri semakin tinggi, sehingga rawan dimanfaatkan pengedar uang palsu untuk melancarkan aksinya.
Sebelumnya, Bank Indonesia, juga gencar menyosialisasikan untuk waspada peredaran uang palsu, antara lain dengan selalu memastikan keaslian uang, yakni dengan prinsip tiga D, dilihat, diraba dan diterawang.
Manfaatkan lokasi-lokasi jasa penukaran uang yang resmi seperti yang disiapkan pihak bank. Apalagi biasanya mendekati Lebaran perbankkan membuka loket khusus penukaran uang.
Saat ini nasabah Bank Kalsel bisa menarik dan bertransaksi di seluruh jaringan kantor Bank Kalsel, termasuk jaringan ATM Bank Kalsel yang berjumlah 239 unit.
Bukan hanya uang palsu, menjaga keamanan lokasi penarikan uang, Bank Kalsel juga selalu menyiapkan Satpam di Bank maupuan ATM.
"Satpam ATM Bank Kalsel, kami wajibkan untuk selalu mengecek mesin ATM, begitu ada nasabah yang keluar dari ATM, untuk mengantisipasi bila ada barang yang tertinggal maupun hal lainnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
Direktur Utama Bank Kalsel Agus Syabarrudin di Banjarmasin, Selasa mengatakan, salah satu langkah untuk mencegah peredaran uang palsu adalah dengan menyortir secara ketat uang masuk maupun keluar dari Bank Kalsel.
Pengawasan ketat juga dilakukan saat petugas memasukkan uang ke mesin ATM.
Bahkan untuk menjamin agar uang di dalam mesin ATM tidak ada uang palsu, Bank Kalsel selalu memasukkan uang ke mesin ATM oleh karyawan sendiri.
"Kami tidak memanfaatkan pihak ketiga untuk memasukkan uang ke mesin ATM yang tersedia, di seluruh wilayah Kalsel," katanya.
Bank Kalsel juga membuka penukaran uang pecahan di seluruh cabang Bank Kalsel, termasuk di beberapa titik pasar Ramadhan, bekerja sama dengan dinas perdagangan. Hal itu, juga sebagai upaya mengantisipasi peredaran uang palsu.
Sebagaimana diketahui, tingkat kebutuhan masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli selama Ramadhan dan Idul Fitri semakin tinggi, sehingga rawan dimanfaatkan pengedar uang palsu untuk melancarkan aksinya.
Sebelumnya, Bank Indonesia, juga gencar menyosialisasikan untuk waspada peredaran uang palsu, antara lain dengan selalu memastikan keaslian uang, yakni dengan prinsip tiga D, dilihat, diraba dan diterawang.
Manfaatkan lokasi-lokasi jasa penukaran uang yang resmi seperti yang disiapkan pihak bank. Apalagi biasanya mendekati Lebaran perbankkan membuka loket khusus penukaran uang.
Saat ini nasabah Bank Kalsel bisa menarik dan bertransaksi di seluruh jaringan kantor Bank Kalsel, termasuk jaringan ATM Bank Kalsel yang berjumlah 239 unit.
Bukan hanya uang palsu, menjaga keamanan lokasi penarikan uang, Bank Kalsel juga selalu menyiapkan Satpam di Bank maupuan ATM.
"Satpam ATM Bank Kalsel, kami wajibkan untuk selalu mengecek mesin ATM, begitu ada nasabah yang keluar dari ATM, untuk mengantisipasi bila ada barang yang tertinggal maupun hal lainnya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019