Dinas Perhubungan Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, berencana merevitalisasi dermaga dengan kontruksi kayu menjadi kontruksi beton, untuk menunjang kelancaran transportasi air.

Kepala Dinas Perhubungan Kotabaru Sugian Noor SH, di Kotabaru, Minggu, mengatakan, sebagian besar dermaga yang ada di kepulauan di Kotabaru masih menggunakan kontruksi kayu ulin atau kayu "besi".

"Sudah saatnya pembangunan yang kita laksanakan memiliki asas manfaat dan kegunaan lebih baik dan lebih lama," ujarnya.

Salah satu pertimbangan pembangunan dermaga dengan kayu ulin, karena mudah didapat dan biayanya jauh lebih murang dibandingkan dengan membangun dermaga dengan kontruksi beton.

Namun akhir-akhir ini, keberadaan kayu ulin dengan kualitas baik sulit didapat, dan harga kayu ulin melambung tinggi.

Sementara dermaga-dermaga ulin yang sudah berusia puluhan tahun itu mulai perlu direhab, karena kondisinya mulai dimakan tritip, sejenis kerang laut.

Akibat sulitnya mencari kayu berkualitas baik, pemerintah daerah mulai melakukan kebijakan pembangunan dengan betonisasi.

Baik pembangunan yang di daerah air, atau rawa maupun di daerah dataran tinggi atau daratan.

Seiring dengan pesatnya pembangunan di Kabupaten Kotabaru, distribusi bahan bangunan, khususnya semen, paser, dan batu juga lancar.

Selain itu, revitalisasi dermaga tersebut juga bertujuan untuk memperlancar arus manusia dan barang sembilan bahan pokok ke daerah-daerah.

Apabila transportasi lancar, lambat laut daerah terisolasi akan terus berkurang.

Setelah transportasi lancar, arus manusia lancar, arus barang lancar, diharapkan adanya peningkatan kesejahteraan dan perbaikan kesehatan serta pendidikan bagi masyarakat di kepulauan atau di daerah.

Sementara itu, Kabupaten Kotabaru yang memiliki luas hampir seperempat wilayah Kalimantan Selatan atau terluas dari 13 kabupaten/kota di Kalsel terdiri dari 110 besar dan kecil.

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013