Buah khas Kalimantan "pampakin" (sejenis durian) belakangan ini membanjiri pasaran buah di wilayah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Berdasarkan pemantauan, Minggu, buah pampakin banjiri pasar setelah durian lokal Kalsel mulai habis, sudah kebiasaan setelah buah ini bermunculkan kepasaran menandakan musim buah di wilayah ini akan berakhir.

Harga buah khas ini relatif murah, berkisar antara Rp5.000 - Rp15.000/biji atau tergantung besaran, yaitu yang paling besar seharga Rp15.000/biji.

Tanaman pempakin adalah tanaman jenis durian, hanya saja bentuk buah berbeda seperti kulit dan warna isi kuning keemasan, serta beraroma khas pula, tanaman ini terdapat hampir di semua kabupaten di Kalsel.

Seperti di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) banyak terlihat orang menggelar barang dagangan yang merupakan buah tahun tersebut.

Begitu pula di Banjarmasin, ibu kota Kalsel hampir di semua pelosok terdapat orang berjualan buah pempakin, salah satu species yang merupakan famili durian yang jumlahnya mencapai puluhan jenis.

Buah-buahan di Kalsel yang satu famili dengan buah durian, antara lain pempakin, mantuala (daging atau isinya agak kekuning-kuningan) dan buah lahung (warnanya agak kemerah-merahan).

Untuk mantuala dan lahung, kini tergolong buah langka di Kalsel, kecuali di daerah pedalaman Barito Kalimantan Tengah, seperti di Kabupaten Barito Selatan dan Barito Timur, masih terdapat tanaman tersebut, walau sulit mencarinya.

Pohon pempakin itu pada umumnya tumbuh di daerah dataran tinggi atau kawasan pegunungan, dan tipe tanaman tersebut tidak terlalu tinggi, seperti halnya pohon durian.

Kandungan buah pempakin tersebut belum penelitian ilmiah. Namun dari beberpa penikmat buah yang berwarna orange itu, mengatakan, kandungan kolestrolnya jauh lebih kecil dibandingkan buah durian.

Oleh sebab itu, bagi pengidab kolestrol tinggi, mungkin tidak perlu khawatir mengonsumsi buah pempakin, yang aromanya pun berbeda dengan buah durian.

Kalau bepergian ke Kalsel, tanaman pempakin dapat terlihat di Kabupaten Tabalong, Balangan, HST, Hulu Sungai Selatan (HSS), Tapin, Banjar, Tanah Laut (Tala), Tanah Bumbu (Tanbu) dan Kabupaten Kotabaru.

Pewarta:

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013