Sedikitnya 20 warga Alalak Tengah Rt.9 dan Rt.10 dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif setelah mengalami keracunan masal.

Kemeriahan pesta ulang tahun jam tiga sore berubah kepanikan warga Alalak Tengah Rt.9 dan Rt.10 Kecmaatan Banjar Utara, Rabu ketika malam harinya karena sebagian besar dari mereka yang menghadiri dan ikut menyantap hidangan yang disajikan mengalami mual dan muntah.

Hidangan nasi goreng yang disediakan tuan rumah dibawa pulang masing-masing anak-anak yang mengikuti pesta ulang tahun Riani (2 tahun) warga Alalak Tengah Rt.10 Banjarmasin sehingga hidangan tersebut juga dinikmati orang rumah lainnya.

"Setelah magrib perut terasa mual dan muntah," tutur Yasmin, salah seorang korban yang menghabiskan nasi goreng hingga dua porsi tersebut.

Sementara korban termuda Fajrianoor (17 bulan) mengalami muntah pada pukul 17.30 setelah menyantap nasi goreng beberapa sendok. "Fajrianoor mengalami muntah pada jam 17.30," tutur Radiah, ibunya.

Merespon kejadian masal ini, dinas kesehatan kota Banjarmasin melakukan beberapa langkah seperti melakukan pendataan korban dan pelacakan korban lainnya yang tidak datang ke tempat-tempat pelayanan kesehatan.

"Kami akan terus melakukan pelacakan terhadap warga terhadap kemungkinan adanya korban lain yang tidak mendatangi tempat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan klinik," kata Supriyani, Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin.

"Disamping itu contoh makanan yang disantap warga seperti nasi goreng dan bingkisan makanan ringan sudah dikumpulkan untuk di bawa ke balai POM dan laboratorium kesehatan daerah provinsi dan kota untuk memastikan sumber keracunan warga," tambah Supriyani.

Masa inkubasi keracunan makanan memerlukan waktu yang cukup lama sekitar 4-5 jam dan tergantung kondisi korban, sehingga korban mengalami rasa mual dan muntah dalam kurun waktu yang berbeda.

Beruntung kejadian tersebut tidak berakibat fatal hingga menyebabkan kematian.

Pewarta: Herry Murdy Hermawan

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2013