Kegiatan Hari Penyu selama ini identik dengan pelapasliaran tukik atau bayi penyu, namun kali ini di Polewali Mandar, Sulawesi Barat dimeriahkan oleh anak-anak sekolah dasar dan taman kanak-kanak sambil "ngabuburit" mengikuti lomba mewarnai dan menggambar penyu.
"Kegiatan ini kami gelar untuk memupuk kepedulian terhadap satwa di kalangan anak-anak, sekaligus mengasah kreativitas anak melalui lomba mewarnai," kata pendiri Rumah Penyu Muh Yusri kepada ANTARA di sela Peringatan Hari Penyu di
Rumah Penyu, Polewali Mandar (Polman), Kamis.
Sejumlah Anak TK dan SD antusias mengikuti lomba yang diselenggarakan Sahabat Penyu dalam rangka memperingati Hari Penyu se-Dunia.
Syakira misalnya, siswi kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 060 Inpres Mampie terlihat sangat senang adanya kegiatan lomba menggambar penyu di Rumah Penyu.
"Senang sekali, apalagi kita menggambar di pinggir laut sama teman-teman, sehingga puasa tidak terasa sampai buka puasa tiba," ujar Syakira.
Syakira menjadi salah satu pemenang dari kegiatan lomba tersebut dari 50 peserta tingkat SD yang ikut saat itu.
Selain lomba mewarnai juga dirangkaikan dengan kegiatan diskusi lintas komunitas. Dalam diskusi tersebut dibahas seputar isu lingkungan yang banyak terjadi di Polewali Mandar misalnya sampah, kegiatan bom ikan, hingga seputar pariwisata.
Kabid Usaha Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispop) Polewali Mandar Baso A Matturungan pada diskusi tersebut mengatakan bahwa kegiatan pelestarian penyu yang ada di Pantai Mampie dengan adopsi itu adalah cara yang sudah tepat digunakan.
"Karena setiap pengunjung kedepannya wajib membayar setiap lubang telur penyu yang ditemukan warga. Cara seperti inilah yang cocok. Jadi setiap orang atau lembaga jika ingin melepas tukik wajib mengadopsi terlebih dahulu," kata Baso.
Menurut Baso, upaya pelestarian penyu merupakan salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke tempat itu.
"Karenanya, aset wisata ini harus dijaga dan dilestarikan. Karena penyu itu juga unik jika diamati proses kehidupannya," katanya.
Pada peringatan Hari Penyu Sedunia dengan mengusung tema "Bermain Bersama Penyu", juga dilakukan proses lelang gambar karya anak TK dan SD pada peserta diskusi yang dalam kesempatan itu terkumpul dana sebanyak Rp555.000. Dana hasil lelang ini nantinya digunakan untuk keperluan konservasi penyu.
Alasan pelibatan anak-anak pada peringatan Hari Penyu sedunia ini, lanjut dia, agar anak-anak mampu mengenal dan menyelamatkan satwa langka seperti penyu.
"Anak-anak bosan liat gambar upin-ipin atau gambar PAUD lainnya. Sementara penyu adalah satwa yang dilindungi dan perlu juga ada pengenalan sejak usia dini," katanya.
Pada kegiatan Hari Penyu Sedunia turut hadir jajaran TNI AL, Dispop Polman, Dinas Lingkungan Hidup, sejumlah komunitas, mahasiswa dan masyarakat setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019
"Kegiatan ini kami gelar untuk memupuk kepedulian terhadap satwa di kalangan anak-anak, sekaligus mengasah kreativitas anak melalui lomba mewarnai," kata pendiri Rumah Penyu Muh Yusri kepada ANTARA di sela Peringatan Hari Penyu di
Rumah Penyu, Polewali Mandar (Polman), Kamis.
Sejumlah Anak TK dan SD antusias mengikuti lomba yang diselenggarakan Sahabat Penyu dalam rangka memperingati Hari Penyu se-Dunia.
Syakira misalnya, siswi kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 060 Inpres Mampie terlihat sangat senang adanya kegiatan lomba menggambar penyu di Rumah Penyu.
"Senang sekali, apalagi kita menggambar di pinggir laut sama teman-teman, sehingga puasa tidak terasa sampai buka puasa tiba," ujar Syakira.
Syakira menjadi salah satu pemenang dari kegiatan lomba tersebut dari 50 peserta tingkat SD yang ikut saat itu.
Selain lomba mewarnai juga dirangkaikan dengan kegiatan diskusi lintas komunitas. Dalam diskusi tersebut dibahas seputar isu lingkungan yang banyak terjadi di Polewali Mandar misalnya sampah, kegiatan bom ikan, hingga seputar pariwisata.
Kabid Usaha Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispop) Polewali Mandar Baso A Matturungan pada diskusi tersebut mengatakan bahwa kegiatan pelestarian penyu yang ada di Pantai Mampie dengan adopsi itu adalah cara yang sudah tepat digunakan.
"Karena setiap pengunjung kedepannya wajib membayar setiap lubang telur penyu yang ditemukan warga. Cara seperti inilah yang cocok. Jadi setiap orang atau lembaga jika ingin melepas tukik wajib mengadopsi terlebih dahulu," kata Baso.
Menurut Baso, upaya pelestarian penyu merupakan salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke tempat itu.
"Karenanya, aset wisata ini harus dijaga dan dilestarikan. Karena penyu itu juga unik jika diamati proses kehidupannya," katanya.
Pada peringatan Hari Penyu Sedunia dengan mengusung tema "Bermain Bersama Penyu", juga dilakukan proses lelang gambar karya anak TK dan SD pada peserta diskusi yang dalam kesempatan itu terkumpul dana sebanyak Rp555.000. Dana hasil lelang ini nantinya digunakan untuk keperluan konservasi penyu.
Alasan pelibatan anak-anak pada peringatan Hari Penyu sedunia ini, lanjut dia, agar anak-anak mampu mengenal dan menyelamatkan satwa langka seperti penyu.
"Anak-anak bosan liat gambar upin-ipin atau gambar PAUD lainnya. Sementara penyu adalah satwa yang dilindungi dan perlu juga ada pengenalan sejak usia dini," katanya.
Pada kegiatan Hari Penyu Sedunia turut hadir jajaran TNI AL, Dispop Polman, Dinas Lingkungan Hidup, sejumlah komunitas, mahasiswa dan masyarakat setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2019