Jakarta (ANTARA) - Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF memilih Bio Farma untuk pengadaan vaksin Monovalent Oral Polio Vaccine Tipe 2 (mOPV-2).
“Bio Farma menanggapi positif permintaan dari the GPEI-WHO tersebut, dan berkomitmen untuk mendukung program WHO - GPEI yaitu Global Stockpilling mOPV type 2, untuk mengantisipasi wabah (outbreak) virus polio liar tipe 2 secara global,” ujar Direktur Pemasaran Bio Farma Sri Harsi Teteki dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat.
Menurut Sri Harsi Teteki, pada bulan Agustus 2018, Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaluithe Global Polio Eradication Initiative (GPEI) telah mengirim surat resmi kepada Bio Farma mengenai permintaan stockpiling bulk mOPV sebanyak 500 juta dosis guna mengantisipasi terjadinya global outbreak virus polio liar tipe 2.
Tim UNICEF Suppy Division dari Copenhagen datang ke Bio Farma untuk membahas kerjasama pengadaan mOPV2 global stockpiling ini dalam bentuk produk akhir sebanyak 60 juta dosis atau 3 juta vial yang harus disiapkan di tahun 2019.
WHO bekerjasama dengan UNICEF untuk merealisasikan global stockpiling mOPV type 2 melalui produsen vaksin dunia, dan Bio Farma (melalui mekanisme tender dari UNICEF) telah dipercaya oleh WHO dan UNICEF untuk dapat menyediakan/melakukan penyimpanan atas produk tersebut.
Untuk tahap awal, Bio Farma diminta memproduksi dan melakukan penyimpanan atas produk mOPV-2 dalam bentuk finished product (produk akhir) sebanyak 60 juta dosis atau 3 juta vial mOPV type 2, yang harus tersedia mulai akhir bulan Juni hingga Agustus tahun 2019.
“Sebagai produsen Vaksin terbesar di Asia Tenggara, kami memiliki tanggung jawab yang besar untuk mendukung program dunia dalam program global eradikasi penyakit Polio. Baru-baru ini memang terdapat 3 negara yang mengalami outbreak yaitu Nigeria, Congo, serta horn of Africa yaitu Somalia, Kenya dan Ethiopia," kata Sri Harsi Teteki.
Sebelumnya Bio Farma mendapatkan kepercayaan dari Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF) serta PATH, terkait penelitian dan pengembangan produk-produk terbaru.