Sebanyak 15 petugas dari Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kota Banjarmasin melakukan pemeriksaaan sapi kurban guna mencegah berjangkitnya penyakit terhadap hewan ternak tersebut.
"Petugas akan berkeliling ke tempat-tempat pemotongan sapi dan mereka akan memeriksa mulai dari kondisi fisik dan daging serta beberapa organ tubuh hewan kurban tersebut sebelum dibagikan," ujar Kabid Peternakan Dinas Perikanan dan Peternakan Kota Banjarmasin, Anwar Ziady, Kamis.
Menurutnya, pemeriksaan ini dilakukan tidak hanya pada hari H (Idul Adha), namun jauh-jauh hari sebelum hewan qurban di potong petugas juga rutin melakukan pemeriksaan terhadap sapi yang umumnya didatangkan dari Madura tersebut.
"Jadi pemeriksaan mulai dari sapi itu tiba di Banjarmasin hingga menjelang pemotongan nanti, kemudian yang diperiksa mulai dari fisik apakah cacat atau tidak, kondisinya seperti lemah lesu yang memungkinakn sapi itu tidak sehat, serta melakukan pemeriksaan darah,�ujarnya.
Anwar kembali mengatakan bahwa sejauh ini pihaknya tidak menemukan sapi yang sakit atau cacat. Tetapi untuk memastikan sapi ini benar-benar sehat, pihaknya tetap melakukan pemeriksaan lagi terutama terhadap limpa, hati, jantung dari paru hewan tersebut setelah dipotong nanti.
"Ini untuk memastikan saja, jika misalnya ada penyakitnya dapat diketahui dari organ tubuh mereka itu, seperti paru, hati dan limpa, dan tentunya tidak akan dibagikan dimasyarakat,"jelasnya.
Untuk tahun ini, jumlah permintaan sapi qurban melalui instansinya lebih tinggi 25 persen dari tahun kemarin. Totalnya ada 2500 ekor sapi yang umumnya didatangkan dari jawa dan sebagian lagi merupakan sapi jenis Limosin dari Australia.
Sapi-sapi itu saat ini sudah dikarantina di RPH Basirih, peternakan Pekapuran, RK ilir, Veteran dan Teluk Dalam.
"Untuk di RPH sebanyak 1500 ekor sapi, dan sisanya ditempatkan di empat titik tersebut," kata Anwar.
Distanak Periksa Sapi Kurban
Kamis, 25 Oktober 2012 10:32 WIB