Forum PRB-API Kalsel matangkan kegiatan 2019

Banjarbaru (Antaranews Kalsel)- Forum Pengurangan Resiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim (Forum PRB-API) Kalimantan Selatan yang baru dibentuk Pemprov melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tersebut dalam rapat terakhir di Banjarbaru, Kamis, mematangkan jadwal kegiatan selama 2019.

Dalam rapat koordinasi yang dipimpin Ketua Forum PRB-API Kalsel, Fachrudin yang berlangsung di kantor BPBD Kalsel tersebut menyepekati kegiatan awal 2019 ini dengan melakukan audensi ke berbagai pihak seperti ke Ketua BPBD Kalsel yang dijabat oleh Sekda setempat.

Kemudian kegiatan lain mempersiapkan Musyawarah Daerah (Musda) pada Mei 2019 untuk memilih ketua serta kepengurusan serta program selanjutnya, disamping kegiatan yang diselaraskan dengan kegiatan BPBD Kalsel.

Hal lain yang dibicarakan dalam pertemuan yang juga dihadiri Wakil Ketua forum Sri Naida, sekretaris  M. Ary Achdyani, dan Syahruddin kepala bidang kesiagaan BPBD dan pengurus FPRB lainnya itu adalah rencana studi banding ke wilayah yang sudah aktif kegiatan Forum PRB-API-nya.

Perlu diketahui Kalsel termasuk wilayah yang rawan bencana seperti kebakaran, kekeringan, banjir, longsor, angin puting beliung, dan gelombang pasang atau rob. 

Sedangkan secara nasional ada ancaman bencana selain itu diantaranya tsunami, erupsi gunung berapi dan yg timbul akibat perubahan iklim.

Menyadari adanya potensi bencana tersebut yang intensitasnya terus meningkat maka pada tgl 13/12/2018 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan membentuklan  Forum PRB-API

Berdasarkan catatan Kalsel menjadi provinsi ke 25 yang membentuk forum ini guna meringankan beban BPBD dalam penanggulangan bencana. Forum akan bertugas sebagai pengedukasi masyarakat tentang manajemen menghadapi bencana dan SOP menolong orang yang terkena bencana.

Forum juga akan mendeteksi bencana yang akan terjadi di Kalsel. Harapannya dengan itu resiko dari bencana dapat dikurangi.

Forum ini terdiri dari berbagai unsur selain dari pemerintahan, perguruan tinggi, pemerhati, serta  kalangan pecinta lingkungan yang tergabung dalam komunitas-komunitas.