Marabahan, (Antaranews Kalsel)-Pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan mendapat Bimbingan Teknik Pembangunan dan Pengembangan Inovasi, Selasa (25/9).
Pejabat mendapat bimbingan teknis tersebut berjumlah 80 orang dari pejabat eselon III, para camat, dan para pejabat eselon II yang merupakan para pimpinan SKPD dan lainnya.
Kegiatan menghadirkan narasumber dari Kementerian PAN-RB Sri Hartini, berisi penjelasan mengenai kebijakan inovasi pelayanan publik, penyusunan proposal inovasi dalam kompetisi inovasi, serta testimoni penyusunan proposal inovasi.
Sekretaris Daerah Kabupaten Barito Kuala H Supriyono dalam arahannya saat membuka kegiatan mengatakan, sebagai warga Kalsel tentu mengenal slogan Bergerak.
Jargon itu, katanya, senantiasa dikomandangkan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor atau yang akrap disapa Paman Birin.
Bergerak, jelas sekda, memiliki arti hidup, dinamis, dan melakukan perubahan ke arah perkembangan yang lebih baik.
"Perubahan menuju kebaikan inilah yang disebut inovasi,"ucapnya.
Dalam pemerintahan, sebut Supriyono, inovasi identik mempunyai sasaran terhadap teknik maupun pelayanan kepada masyarakat.
Mantan Kepala Bappeda Batola itu mengutarakan, di Batola sendiri mungkin telah banyak inovasi yang telah dilakukan baik secara individu maupun kelembagaan.
Beberapa contoh yang telah dilakukan, terang dia, seperti adanya program pinjaman pembelian pupuk bersubsidi tanpa bunga bagi petani, Bulin Tertawa, menanam kedelai jenuh air, dan berbagai bentuk lainnya di masing-masing SKPD.
Sekarang inovasi ini, ungkap dia, juga diterapkan bagi pejabat eselon II, III, dan IV yang melaksanakan
diklat.
"Mereka dituntut membuat proyek perubahan. Dengan demikian inovasi bukan lagi hal baru dan luar biasa, namun sudah menjadi kebutuhan,"tegasnya.
Oleh karena itu, dia mengimbau, kepada seluruh pegawai, khususnya para pejabat agar bisa melakukan
perubahan-perubahan di dalam setiap melangkah dalam memfasilitasi masyarakat.
Sekda menilai, hingga saat ini masih terdapat SKPD belum berinovasi, salah satu contoh dalam hal pembuatan rencana kerja banyak yang masih mengunakan rencana kerja terdahulu.
Dia mengharapkan, hal-hal yang seperti itu perlu adanya inovasi.
"Hal yang sama juga diharapkan terhadap para camat dan para lurah supaya memiliki inovasi dalam pembinaan kemasyarakatan. Agar masyarakat yang dibina bisa mengalami perubahan ke arah yang lebih baik,"pintanya.
Sekda mengajak semua peserta bimtek untuk berpikir membangun budaya inovasi.
"Jadikan budaya inovasi sebagai bahan berpikir serta jangan merasa puas terhadap apa yang telah dilakukan sekarang," tandasnya.
Namun, lanjut dia, teruslah berpikir untuk berkreasi menciptakan inovasi yang baru dalam hal untuk melakukan perbaikan.
Terpisah, Kabag Organisasi Setda Batola H Ibadurrahman mengatakan, inovasi adalah melakukan hal yang asing menjadi biasa dan hal yang biasa menjadi berdaya berguna.
"Sebuah inovasi berisi terobosan-terobosan baru mengenai sebuah hal yang diteliti," ucapnya.
Dia mengatakan, bimbingan teknis dilaksanakan dengan maksud untuk wujudkan penyelenggaraan
pemerintahan yang mudah, sederhana, transparan berorientasi hasil dan manfaat.