Direktur Utama PT Pertamina Karen Agustiawan melakukan sidak ke sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum di Kalimantan Selatan Jumat siang.
Dalam sidak yang dilakukan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Sabilal Muhtadin Karen memastikan bahwa saat ini tidak ada kelangkaan BBM hanya saja pemanfaatannya yang harus diawasi.
"Tidak ada kelangkaan, barangnya ada, hanya saja apakah barang disebut dimanfatkan sebagaimana mestinya atau untuk niaga yang lain," katanya.
Dalam sidak tersebut, Karen juga melakukan dialog dengan beberapa sopir angkutan umum dan melihat secara detail angka-angka penjualan di SPBU tersebut.
"Kita akan melakukan pengawasan pendistribusian lebih ketat untuk menekan dugaan adanya penyelewenagan yang dilakukan, seperti pengetapan tadi kan itu tidak boleh," katanya.
Pengawasan tersebut, antara lain dengan dipasangnya alat deteksi atau perekam bagi mobil yang melakukan pengisian di setiap SPBU di Kalimantan Selatan dan juga akan diberlakukan secara nasional.
Melalui alat tersebut, kata dia, akan diketahui mobil-mobil yang sering melakukan pengisian baik angkutan umum atau pribadi dan bila pengisian dilakukan dalam jumlah tidak wajar akan dilaporkan polisi.
"Mobil-mobil yang melakukan pengisian tidak wajar akan kita laporkan ke polisi untuk ditindaklanjuti," katanya.
Begitu juga dengan SPBU nakal juga akan ditindak sesuai dengan tingkat kesalahan yang dilakukan berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku.
Selain ke SPBU Sabilal, Karen juga melakukan sidak ke beberapa SPBU lain yaitu ke SPBU Gambut yang juga sering terjadi antrean panjang.
Usai melakukan sidak, Dirut direncanakan langsung kembali ke Jakarta setelah melakukan pertemuan dengan beberapa pejabat terkait dan jumpa pers dengan wartawan di vip room Bandara Syamsudin Noor Banjarmaisin.
Humas Pertamina Wilayah Kalimantan Bambang Irianto mengatakan, ada beberapa SPBU di Kalimantan yang telah dilakukan tindakan tegas hingga teguran administrasi dan pentupan.
Seperti di Kalimantan Timur ada dua SPBU yang ditutup karena terbukti melakukan pelanggaran, kemudian di Kalimantan Barat ada beberapa SPBu yang diberikan teguran secara tertulis.
"Kalau di Kalsel ada tapi tidak sebanyak di Kalbar dan Kaltim," kata Bambang.
Sebagaimana disampaikan sebelumnya, mulai Kamis 931/5) PT Pertamina menambah pasokan ke seluruh SPBU untuk mengurangi antrean panjang yang terjadi hampir di seluruh wilayah Kalimantan.
Penambahan tersebut dilakukan setelah adanya keputusan bahwa kuota BBM bersubsidi di Kalimantan Selatan akan ditambah sesuai dengan kebutuhan.
Tentang jumlah penambahan akan dibicarakan lebih lanjut antara BPH Migas da forum empat gubernur yang dijadwalkan di Banjarmasin dalam waktu secepatnya.