Badan Urusan Logistik Sub Divisi Regional Wilayah I Barabai di Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan telah memberlakukan harga pembelian pemerintah  (HPP) baru untuk membeli gabah dan beras petani setempat.Â
Menurut Kepala Seksi Pelayanan Publik Bulog Sub Divre Wilayah I Barabai, Zainal Falah di Barabai, ibu kota Hulu Sungai Tengah (HST), Rabu, pemberlakuan harga pembelian pemerintah (HPP) baru itu mengacu pada instruksi Presiden RI.
"Presiden telah mengeluarkan instruksi Nomor 3 Tahun 2012 pada 27 Februari lalu tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras Oleh Pemerintah yang menyebutkan adanya kenaikan HPP," ujarnya.
Dalam instruksi presiden itu disebutkan bahwa harga pembelian gabah kering di tingkat petani sebesar Rp3.300,- per kilogram dan Rp3.350,- per kilogram di penggilingan.
Dia menyebutkan bahwa harga pembelian gabah kering giling sebesar Rp4.150,- per kilogram di penggilingan dan Rp4.200,- per kilogram di gudang Perum Bulog serta harga pembelian beras di gudang Perum Bulog ditetapkan sebesar Rp6.600,-.
"Kebijakan tersebut dikeluarkan pemerintah dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi nasional, melindungi tingkat pendapatan petani, stabilisasi harga beras dan pengamanan cadangan beras pemerintah," katanya.
Ketentuan HPP baru itu berlaku untuk gabah dan beras yang memenuhi syarat dan standar Perum Bulog seperti kadar air maksimum 25 persen serta kadar hampa maksimum 10 persen untuk gabah kering panen.
Untuk gabah kering giling harus memenuhi syarat kadar air maksimum 14 persen dan kadar hampa 3 persen serta 14 persen kadar air maksimum, butir patah maksimum 20 persen, kadar menir 2 persen serta derajat sosoh minimum 95 persen untuk pembelian beras. Ia menambahkan, HPP baru yang lebih tinggi dari sebelumnya itu akan dapat menunjang peningkatan serapan beras dari petani oleh Perum Bulog.
"HPP baru itu sangat menguntungkan petani. Dengan diberlakukannya HPP baru ini kita optimis akan dapat memenuhi target serapan gabah dan beras 2012 ini," katanya.
Pada 2012 ini Bulog Sub Divre Wilayah I Barabai, yang membawahi kawasan Banua Anam yang terdiri dari enam kabupaten di Kalsel menargetkan akan dapat melakukan serapan beras dari petani sebanyak 20.000 ton./adi/Â