Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Sebanyak 54 orang ahli jiwa dari berbagai daerah di Indonesia melakukan konferensi nasional (Konas) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, untuk merumuskan tentang upaya pencegahan dan penanggulangan masalah kejiwaan di Indonesia.
Ketua Panitia Konas dr Yulizar Darwis Sp.KJ di Banjarmasin Kamis mengatakan, kongres nasional kali ini merupakan kongres kolaborasi psikiater komunitas dan psikiater militer.
"Pada kongres ini akan dibahas masalah-masalah kesehatan jiwa, yang sangat penting segeradiupayakan penanggulanganya," katanya.
Menurut dia, telah terdaftar sebanyak 54 peserta yang akan membahas tentang topik terkait dengan kesehatan jiwa di masyarakat dan masalah kesehatan jiwa di militer.
Selain itu, tambah dia, juga bakal diadakan workshop untuk meningkatkan keterampilan para peserta konferensi.
Kenapa konferensi dilaksanakan di Banjarmasin, salah satu pertimbangannya, karena kebijakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam menyediakan fasilitas kesehatan dan tim medis ahli kejiwaan, sudah cukup memadai.
Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia dr Eka Viora, Sp.KJ, mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi upaya Pemprov Kalsel untuk melayani masyarakat pengidap gangguan kejiwaan.
"Kami mengapresiasi tinggi atas komitmen pemerintah provinsi di sini, atas upaya terus menerus meningkatkan akses pelayanan kesehatan jiwa masyarakat," katanya.
Menurut dia, hal tersebut ibuktikan dengan tersedianya fasilitas bagi pengidap gangguan jiwa di RS Sambang Lihum dan RSUD Ansari Saleh.Dr Eka hadir di Kota Banjarmasin dalam rangka mengikuti Konferensi Nasional (KONAS) yang diinisiasi oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) berlangsung dari tanggal 7 s/d 10 September 2017.
Diutarakan dengan adanya fasilitas layanan bagi masyarakat pengidap gangguan jiwa tersbut, akan mempermudah tim kesehatan melakukan deteksi atau memberikan rekomendasi pelayanan lanjutan.
Kehadiran rumah sakit tersebut sangat selaras dengan tujuan dibentukannya Perhimpunan Dokter Spesialis Jiwa Indonesia .
Organisasi profesi ini memiliki misi turut membantu pemerintah untuk meningkatkan akses di dalam pelayanan kesehatan jiwa yang berkualitas.
Profesi ini juga siap membantu pemerintah daerah untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan kejiwaan.
"Kita akan membantu bagaimana dokter-dokter pusksesmas yang ada di Kalimantan Selatan bisa memenuhi standar pelayanan minimum," katanya.
Peran Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa tentunya akan banyak membantu pemerintah daerah dalam rangka memberi masukan dan hasil-hasil penelitian terkait kesehatan jiwa.
"Kami terus berupaya membantu pemerintah dalam hal ini memperkuat peran puskesmas dengan melatih dokter-dokter puskesmas untuk bisa menjawab indikator keluarga sehat dan diharapkan tidak adalagi masyarakat pengidap gangguan jiwa yang terlantar," katanya.
Wakil Gubernur Kalimantan Selatan H Rudy Resnawan mengatakan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melihat aspek kesehatan jiwa sebagai faktor penting dalam pembangunan kesehatan.
Wagub juga mendukung pendekatan psikiatri yang lebih berorientasi pada tindakan promotif dan preventif dengan meningkatkan kesadaran masyarakat melakukan tindakan pencegahan dan tindakan rehabilitasi.
Direktur Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Dr dr. Fidiansjah,Sp.KJ,MPH mengatakan kegiatan ini bertujuan menghasilkan rekomendasi-rekomendasi untuk pemerintah dalam mewujudkan Indoensia Sehat.
54 Ahli Jiwa Rumuskan Masalah Kesehatan Jiwa
Jumat, 8 September 2017 7:48 WIB
Pada kongres ini akan dibahas masalah-masalah kesehatan jiwa, yang sangat penting segeradiupayakan penanggulanganya,