Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Sofianoor mengatakan panen bawang merah hasil uji pengembangan bawang merah di daerah itu kurang memuaskan akibat curah hujan yang tinggi.
Sofianoor menyebutkan hasil uji coba pengembangan bawang merah di Desa Jaro Kecamatan Jaro seluas lima hektare adalah sekitar tiga hektare yang bisa dipanen sisanya, hasilnya tak sesuai target.
"Sebenarnya bukan gagal panen hanya hasilnya saja yang kurang optimal karena tingginya curah hujan di lokasi pengembangan bawang merah," jelas Sofianoor di Tanjung, Jumat.
Meski produksi bawang merah menurun namun petani di wilayah Utara tetap optimistis mengembangkan komoditas itu menyusul adanya program bantuan dari pemerintah pusat.
Bahkan pada tahun 2017, rencananya pengembangan bawang merah ditargetkan seluas 35 hektare dan penangkaran sekitar lima hektare.
Petani sasaran selain mendapatkan bantuan benih juga menerima pupuk insektisida, sarana dan prasarana pendukung seperti alat penyiang mekanis secara gratis dari dana APBN.
Tak hanya bawang merah petani di `Bumi Saraba Kawa` ini juga mendapatkan bantuan pengembangan tanaman cabai merah seluas 40 hektare dan cabai rawit 35 hektare.
Sebelumnya pengembangan cabai merah dari dana APBN 2016 telah dilaksanakan di Kecamatan Jaro seluas 28 hektare dan Muara Uya 20 hektare.
Pengembangan Bawang Tabalong Kurang Memuaskan Akibat Hujan
Sabtu, 15 Juli 2017 8:27 WIB
Sebenarnya bukan gagal panen hanya hasilnya saja yang kurang optimal karena tingginya curah hujan di lokasi pengembangan bawang merah,