Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan fokus memperbaiki pengelolaan sanitasi air limbah domestik pada sembilan kelurahan selama 2025.
Wakil Wali Kota Banjarmasin Hj Ananda di Banjarmasin, Rabu, menyampaikan, ini merupakan program fisik infrastruktur berbasis masyarakat bidang sanitasi dalam rangka pengelolaan dan pengembangan sistem air limbah domestik serta sistem pengelolaan persampahan untuk tahun anggaran 2025.
Baca juga: Banjarmasin gelar pasar murah di 52 titik sambut Idul Adha 1446 H
Adapun sembilan kelurahan yang masuk program tersebut yakni Basirih Selatan, Mantuil, Kelayan Barat, Kelayan Selatan, Kelayan Timur, Tanjung Pagar, Pelambuan, Sungai Andai, dan Banua Anyar.
Ananda menyatakan penting pembangunan sanitasi yang baik sebagai salah satu pilar utama dalam mewujudkan kota yang sehat, bersih dan berkelanjutan.
Menurut dia, pembangunan sistem pengelolaan air limbah domestik (SPALD) dan sistem persampahan harus dilakukan secara terintegrasi dengan melibatkan masyarakat sebagai bagian dari proses.
"Sanitasi bukan hanya persoalan teknis pembangunan infrastruktur, tetapi juga menyangkut kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat. Oleh karena itu, pendekatan berbasis masyarakat menjadi strategi utama yang terus kita dorong," ujarnya.
Ananda mengajak seluruh elemen dari unsur pemerintah, tokoh masyarakat, hingga warga penerima manfaat, untuk menjadikan sosialisasi ini sebagai momentum dalam meningkatkan kesadaran dan keterlibatan aktif dalam menjaga lingkungan.
Baca juga: Wali Kota Banjarmasin ingatkan jangan buang limbah kurban ke sungai
"Kita ingin mewariskan Kota Banjarmasin yang bersih, sehat, dan layak bagi generasi mendatang. Untuk itu, keberhasilan program ini sangat bergantung pada kesadaran bersama. Infrastruktur yang kita bangun hari ini adalah warisan kebersihan dan kenyamanan masa depan," ujarnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Banjarmasin Suri Sudarmadiyah mengatakan, dalam rangka mewujudkan target nasional akses sanitasi aman sebesar 15 persen pada tahun 2029, pihaknya terus mengakselerasi upaya pembangunan dan pengembangan sistem pengelolaan air limbah domestik.
Salah satu langkah penting yang dilakukan adalah menggiatkan sosialisasi ke masyarakat.
Selain itu kata Suri, juga akan dilakukan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) melalui dana DAK di Kelurahan Pangambangan.
"Melalui sosialisasi diharapkan masyarakat memahami pentingnya pengelolaan sanitasi di lingkungan masing-masing serta turut berpartisipasi aktif dalam keberhasilan pembangunan yang berkelanjutan," katanya.
Baca juga: Pusat daur ulang jadi kemajuan penganan darurat sampah Banjarmasin