Banjarmasin (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan sidak pada distributor Minyakita di beberapa titik di area Banjarmasin karena dugaan ada yang menjual dengan harga di atas harga eceran tertinggi (HET).
Plh Sekdaprov Kalsel M Syarifuddin yang memimpin langsung sidak tersebut di Banjarmasin, Kamis, menyampaikan, sidak ini bentuk tindak lanjut dari temuan yang disampaikan Rakornas Pengendalian Inflasi yang dilaksanakan pada Senin (20/1).
"Sidak ini merupakan tindak lanjut dari rakornas TPID Senin kemarin yang dipimpin oleh Mendagri dan Plt Sekjen Kemendagri, bahwa ada temuan Minyakita ini dijual dengan harga di atas HET," terangnya.
Meskipun secara data, untuk harga di Kalsel masih relatif aman, Syarifuddin menyampaikan bahwa TPID Kalsel ingin memastikan kestabilan harga tersebut melalui sidak ini.
"Dengan sidak ini kita ingin memastikan kestabilan harga Minyakita di distributor. Apalagi sebentar lagi jelang bulan Ramadan, kemungkinan akan ada gejolak harga," ujarnya.
Adapun beberapa titik yang disinggahi oleh Syarifuddin beserta rombongan TPID adalah, Toko Tasya di Jalan Simpang Bali, Toko Iwan H. Rani di Pasar Harum Manis dan Toko Amel Ibak di Jalan RK Ilir.
Syarifuddin sampaikan sesuai di lapangan saat ini harga Minyakita pada distributor ada di kisaran harga Rp15,8 ribu hingga Rp16 ribu rupiah.
"Setelah kita lakukan sidak, ternyata memang harga jual di distributor ini bervariasi. Memang di atas HET 15.700, tapi masih relatif aman," ungkapnya.
Syarifuddin mengatakan, bahwa kemungkinan kendala yang ada adalah pada distribusi.
"Kemungkinan kendalanya ada pada distribusi. Nanti setelah sidak ini, kita ketahui gejolak harganya bagaimana, baru kemudian kita cari bagaimana solusinya," ucapnya.