Milan, (Antaranews Kalsel/Reuters) - Kebangkitan AC Milan dan debut bagi pelatih lain di klub tetangga Inter semestinya menambahi bumbu untuk pertarungan yang kini pamornya telah merosot pada beberapa musim terakhir.
"Derby" Milan biasanya menjadi salah satu pertandingan terbesar di dunia dan titik pusat bagi musim Liga Italia, namun penampilan buruk dari kedua tim telah menodai catatan tersebut.
Belakangan, dengan kedua tim tidak berpartisipasi di Liga Champions atau terlibat dalam persaingan perebutan gelar Liga Italia, sulit untuk menyebut ini merupakan pertandingan papan atas pada akhir pekan, terlebih untuk seluruh musim.
Bagaimanapun ketika kedua tim bertemu pada Minggu, seluruh mata akan tertuju pada San Siro.
Milan, menikmati kebangkitan yang tidak diperkirakan di bawah pelatih baru Vincenzo Montella, saat ini menghuni peringkat ketiga di Liga Italia dan tertinggal lima angka dari pemuncak klasemen Juventus.
Sang juara Eropa tujuh kali terlihat akhirnya mampu mendekati janji yang mereka buat pada beberapa tahun lalu untuk menggunakan lebih banyak pemain binaan lokal, di mana gelandang 18 tahun Manuel Locatelli dan kiper 17 tahun Gianluigi Donnarumma menjadi pemain-pemain yang bersinar.
Ini merupakan cerita yang sangat berbeda untuk Inter, yang tertinggal delapan angka dari tim sekotanya di peringkat kesembilan, setelah start buruk yang memicu pelatih asal Belanda Frank de Boer dipecat setelah 85 tahun menduduki posisi panas tersebut.
Penggantinya Stefano Pioli akan melakukan debutnya di bangku pemain cadangan Inter, ketika ia menjadi sosok kesembilan yang menduduki kursi panas sejak kepergian Jose Mourinho kurang dari enam tahun silam.
Karena jeda internasional yang membuat sejumlah pemain pergi ke Amerika Selatan, Pioli, pada pekerjaan pertamanya di salah satu dari tiga klub terbesar Italia, akan memiliki dua hari penuh untuk bekerja dengan skuadnya sebelum salah satu pertandingan terpenting musim ini.
Meski demikian, direktur olahraga Inter Piero Ausilio meyakini bahwa pemilihan waktunya begitu sempurna.
"Ini merupakan pertandingan yang tepat di saat yang tepat," ujarnya. "Menurut kami, kami dapat memulai kejuaraan baru. Kami tahu bahwa kami telah terpuruk di klasemen, namun kami harus melakukan hal mustahil untuk kembali ke Liga Champions."
Terdapat motivasi tambahan untuk kapten Inter sekaligus pencetak gol terbanyak Inter Mauro Icardi, yang belum pernah mencetak gol di derby Milan.
Pertandingan ini diharapkan menjadi derby Milan terakhir di bawah rezim Silvio Berlusconi yang telah berlangsung selama 30 tahun, serta ketua eksekutifnya Adriano Galliani.
Berlusconi telah setuju untuk menjual klub ke perusahaan elektronik China Suning, di mana kesepakatan itu diperkirakan akan rampung pada Desember.
Galliani, yang telah membawa klub itu meraih lima gelar juara Eropa dan memenangi delapan gelar Liga Italia sepanjang rezimnya, mengatakan ia akan menepi setelah ini semua berlalu.
"Saya belum memutuskan apa yang akan dilakukan sekarang," kata pria 72 tahun itu, yang kepala plontosnya dan ekspresi sedihnya telah membuat ia menjadi salah satu sosok paling mudah diidentifikasi di sepak bola Italia. "Tidak mudah untuk mengubah hidup Anda setelah 30 tahun di Milan."