Amuntai, (Antaranews.Kalsel) - Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan terus berupaya memotivasi petani agar mengolah hasil produksi perikanan agar meningkatkan pendapatan mereka.
Kepala Bidang Pengolahan Produksi Hasil Perikanan (P2HP) Diskannak Hulu Sungai Utara (HSU) Rusinah di Amuntai, Selasa mengatakan, pengolahan hasil produksi ikan menjadi alternatif untuk meningkatkan taraf kesejahteraan petani.
"Kalau hanya menjual hasil tangkap dan budidaya tentu hasilnya masih rendah, apalagi banyak tengkulak yang menentukan harga ikan," ujar Rusinah.
Rusinah mengatakan, beberapa petani hanya memasarkan hasil tangkapan ikan tanpa mengolahnya sehingga perlu diberikan rangsangan atau motivasi agar mulai bergabung dalam kelompok petani pengolah hasil perikanan (poklahsar).
Ia mengatakan sudah banyak poklahsar yang menghasilkan beraneka ragam hasil makanan olahan seperti kerupuk ikan, abon, kue ikan, nugget, pentol bakso dan lainnya.
"Kita terus memberikan bimbingan dan pelatihan agar produksi olahan ikan lebih inovatif dan variatif karena harus bersaing dipasaran," katanya.
Diskannak juga sering menyarankan, petani agar mengubah kemasan setiap tahunnya agar lebih menarik perhatian konsumen, karena kemasan yang sama setiap tahun bisa meninbulkan rasa jenuh dan kebosanan dari konsumen.
Rusinah mengatakan, produksi olahan ikan ini dipasarkan sendiri oleh perajin dengan harga yang lebih mahal dibanding jika dijual tanpa diolah.
Produksi olahan ikan yang dijual dipasar-pasar tradisonal di Kabupaten HSU kemudian dipasarkan kembali oleh pihak pengepul keluar daerah HSU dan Kalsel.
Seiring akan digelarkan Kalsel Expo 2016 pada tanggal 5-9 Agustus di Kota Banjarbaru maka bisa dipastikan banyak hasil produksi usaha mikro dan menengah dari kabupaten HSU yang akan dipamerkan, karena kabupaten HSU memiliki banyak usaha kecil dan menengah yang bergerak dibidang kerajinan dan makanan olahan.