Jakarta (ANTARA) - Panita Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengimbau jamaah haji Indonesia menjaga pola hidup bersih dan sehat guna menghindari pneumonia imbas suhu di Tanah Suci, Arab Saudi yang tinggi, utamanya setelah puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
"Disarankan jamaah untuk memakai masker, menghindari kontak fisik terutama dengan jamaah haji lain yang batuk atau pilek, serta mencuci tangan pakai sabun," kata Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin di Jakarta, Kamis.
Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi. Pneumonia bisa menimbulkan gejala yang ringan hingga berat.
Beberapa gejala yang umum dialami penderita pneumonia adalah batuk berdahak, demam, dan sesak napas. Guna meminimalisasi pneumonia, jamaah mesti menjaga kesehatan dirinya.
"Karenanya, PPIH khususnya bidang kesehatan mengimbau jamaah haji untuk disiplin pola hidup bersih dan sehat," kata dia.
Karena cuaca panas di Madinah, Fauzin juga mengingatkan jamaah, khususnya saat ziarah, agar menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa payung atau topi, pelembab bibir, dan tabir surya.
"Selalu membekali dengan air mineral, minum yang cukup, jangan menunggu haus. Jangan sungkan meminta bantuan petugas khususnya petugas kesehatan untuk konsultasi dan penanganan kesehatan bila dibutuhkan," kata dia.
Sementara pada fase kepulangan jamaah ke Indonesia, hingga Rabu (12/7) pukul 24.00 WIB, peserta haji gelombang I yang telah tiba di Tanah Air sebanyak 57.251 orang yang tergabung dalam 149 kelompok terbang (kloter).
"Hari Kamis (13/7) 2023 ini jamaah gelombang I yang diberangkatkan ke Tanah Air dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, berjumlah 6.325 orang atau 17 kloter," kata dia.
Rencana keberangkatan jamaah dan petugas dari Tanah Suci ke Tanah Air pada Jumat (14/7), berjumlah 8.093 orang atau 21 kloter, demikian Akhmad Fauzin.
Baca juga: Perdokhi ingatkan pentingnya vaksinasi pneumonia bagi jemaah umrah
Baca juga: Dokter: Pneumonia bisa dicegah dengan perbaiki gizi dan imunisasi
Baca juga: Dokter ingatkan vaksin bisa turunkan risiko kejadian pneumonia
Baca juga: Menkes: Imunisasi PCV untuk tekan Pneumonia sekaligus stunting
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Andi Jauhary